Jokowi ke Luar Daerah saat Demo Buruh di Jakarta, Ini Penjelasan Istana

Seperti diketahui, ratusan ribu buruh dikabarkan akan turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, 1 Mei 2024, hari ini. Sementara Jokowi sedang berada di NTB.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Mei 2024, 13:14 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 13:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menikmati santap malam di salah satu warung mi di Kota Mataram, Selasa (30/4) (Istimewa)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menikmati santap malam di salah satu warung mi di Kota Mataram, Selasa (30/4) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Istana menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah saat para buruh melakukan aksi demo Hari Buruh di Jakarta, Rabu (1/5/2024). Istana mengatakan rencana kunjungan kerja sudah diagendakan sejak lama.

"Rencana kunjungan ke Jawa Timur dan NTB sudah dirancang jauh-jauh hari. Dengan mempertimbangkan efektivitas dan efesien, maka dari (kunjungan) Jawa Timur langsung ke Provinsi NTB tidak kembali ke Jakarta," jelas Plt Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana kepada wartawan, Rabu (1/5/2024).

Menurut dia, Jokowi diagendakan meresmikan pelaksanaan Inpres Jalan Daerah di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis 2 Mei 2024. Selain itu, Jokowi juga akan meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat.

"Setelah itu, akan ke Kabupaten Sumbawa untuk meninjau Pasar Seketeng sekaligus memberikan Bantuan Modal Kerja kepada para pedagang kecil dan asongan maupun kaki lima," kata Yusuf.

"Di Kecamatan Sumbawa, Presiden akan melakukan Panen Jagung bersama Menteri Pertanian dan Para Petani Jagung," sambung dia.

Seperti diketahui, ratusan ribu buruh dikabarkan akan turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, 1 Mei 2024, hari ini. Beragam tuntutan dibawa kelompok buruh tersebut.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, May Day 2024 akan diselenggarakan disetiap kota industri di seluruh Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Ternate.

"Sebanyak 200 ribu orang lebih akan mengikuti May Day di seluruh Indonesia, antara lain di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Mimika, dan lain sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, untuk di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara jam 9.30-12.30 WIB pagi ini. Kemudian sebanyak 50 ribu peserta aksi May Day di Istana akan bergerak ke Stadion Madya Senayan, merayakan May Day Fiesta.

Dua Tuntutan Buruh

Sejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5/2024).
Sejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5/2024). (Ady Anugrahadi).

Said Iqbal menjelaskan, ada dua tuntutan utama yang diserukan oleh peserta May Day 2024 di seluruh Indonesia. Yakni; Cabut Omnivus Law UU Cipta Kerja dan HOSTUM; Hapus OutSourcing Tolak Upah Murah.

Dia mengatakan, semenjak adanya UU Cipta Kerja, banyak perusahaan melakukan PHK terhadap karyawan tetap yang kemudian diganti karyawan outsourcing dengan upah murah. Di samping itu dengan UU Cipta Kerja, kebijakan upah di Indonesia menjadi kebijakan upah murah.

"Penggunaan outsourcing dan kontrak sudah masif di seluruh Indonesia. Hampir 4 tahun yang lalu kenaikan upah selalu di bawah inflasi. Bahkan di beberapa kota industri kenaikan upahnya nol persen," kata Iqbal.

Dia mencontohkan, di 2024, kenaikan upah di Kabupaten Tangerang 1,64 persen, Kabupaten Bekasi 1,59 persen, Kabupaten Karawang 1,57 persen persen. Menurutnya kenaikan tersebut di adalah di bawah nilai inflasi 2024 sebesar 2,8 persen dan di bawah angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

"Kebijakan upah murah ini mengakibatkan upah riil dan daya beli buruh turun sebesar 30-40 persen. Dengan kata lain, dalam 5 tahun terakhir, upah riil buruh turun dan tidak ada kenaikan upah. Padahal pertumbuhan ekonomi rata-rata naik 5 persen," ujarnya.

"Berarti buruh tidak menikmati peningkatan daya beli dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati orang kaya. Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI dalam May Day 2024 menyuarakan HOSTUM: Hapus OutSourcing Tolak Ulah Murah," tegasnya.

Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya