Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) mengapresiasi sikap sejumlah negara anggota PBB yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Hal tersebut disampaikan Din Syamsuddin, Hidayat Nur Wahid, dan kawan-kawan saat membacakan pernyataan sikap dalam aksi Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.
Baca Juga
"Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lebih dari 2/3 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," kata Din dan kawan-kawan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Minggu (9/6/2024).
Advertisement
Pantauan Liputan6.com di lapangan, orator awalnya memberikan pengarahan kepada peserta unjuk untuk mengangkat kartu merah sebagai bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap bangsa Palestina.
Kartu merah tersebut berisi nama-nama korban perang Palestina-Israel di jalur Gaza.
"Dari Indonesia untuk Palestina. Stop Genocide, Stop Genocide," pekik orator dari atas panggung diikuti peserta aksi.
Tak lama setelah itu, orator membunyikan pluit disambut pengangkatan kartu merah oleh peserta aksi sambil menyalakan lampu flash.
Sejumlah tokoh yang hadir kemudian membacakan pernyataan sikap. Ada sembilan poin yang dibacakan, berikut:
1. Kami mengutuk sekeras-kerasnya Zionis Israel atas kejahatan Holokaus abad ke-21 terhadap bangsa Palestina khususnya di Jalur Gaza, begitu juga di Tepi Barat dan Palestina-1948. Kami tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan kejahatan besar Zionis Israel untuk selama-lamanya.
2. Kami menuntut agar Pengadilan Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) benar-benar melaksanakan keputusannya dan memberikan sanksi atas kejahatan-kejahatan Israel dan para pimpinannya. Kami mendesak ICJ segera menangkap Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan pejabat Israel lain serta menetapkannya sebagai penjahat perang yang dijatuhi sanksi hukum terberat.
Poin Selanjutnya
3. Kami mengutuk pemerintahan Amerika Serikat sebagai sahabat setia dalam kejahatan Zionis Israel, yang terus mempraktikkan kemunafikan politik dengan terus mendukung Israel yang jelas-jelas melakukan kejahatan dan mengakibatkan jauhnya perdamaian serta ketidakstabilan dunia. Kami menuntut Amerika Serikat agar tidak menjadi sponsor dan pendukung berat terorisme Israel, termasuk dengan manuver-manuver veto licik di Dewan Keamanan PBB.
4. Kami mendukung dan mendesak Pemerintah Indonesia agar secepatnya memprakarsai dan mengajak negara-negara lain khususnya anggota OKI untuk mengirimkan bantuan militer yang dapat menghentikan pembantaian dan penyerangan brutal Zionis Israel di Gaza. Hal ini merupakan amanah UUD 1945 untuk menghilangkan penjajahan di muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-keadilan.
5. Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, para dosen, guru besar di berbagai kampus di luar negeri yang menyuarakan pembelaan terhadap Gaza dan Palestina. Kami juga mengapresiasi negara-negara yang belakangan mengakui Palestina sebagai negara merdeka, serta mendukung negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
6. Kami mendukung dan mengapresiasi semua pihak di Indonesia yang secara terus menerus membela kemanusiaan dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina, serta mengutuk Israel yang melakukan genosida.
7. Kami menyerukan negara-negara anggota OKI mengirimkan bantuan militer ke Jalur Gaza, untuk menyelamatkan warga Gaza dari pembunuhan brutal Israel. Kami juga mendesak gencatan senjata permanen di Gaza.
8. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lebih dari 2/3 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
9. Kami berkomitmen untuk terus menerus memboikot Zionis Israel dan seluruh pendukung hingga Palestina merdeka dan berdaulat.
Advertisement
Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Patung Kuda, Berhasil Kumpulkan Donasi Rp46 Juta
Sebelumnya, ribuan orang menggelar Aksi Bela Palestina di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Minggu (9/6/2024).
Pantauan Liputan6.com di lapangan, peserta aksi unjuk rasa tumpah ruah menutup jalanan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Tak sedikit, dari mereka datang bersama anak dan istri.
Terlihat, beberapa peserta unjuk rasa mengenakan baju koko dan sorban dengan warna bendera Palestina. Mereka juga dengan penuh semangat mengibar-ngibarkan bendera Palestina. Ada pula yang membentangkan poster bertulisan dukungan terhadap Palestina
Sebuah panggung besar di kawasan Silang Monas. Dari atas panggung, panitia menyampaikan orasi sambil memberikan instruksi kepada peserta Aksi Bela Palestina.
Selain menyampaikan aspirasi, panitia juga menggalang donasi. Hingga pukul 16:08 WIB berhasil menghimpun dana sebanyak Rp 46 juta.
"Update donasi sementara terkumpul, Rp46 juta," ujar panitia dari atas panggung, Minggu (9/6/2024).
Ribuan Personel Polisi Disiagakan
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Minggu (9/6/2024). Polisi mengerahkan 1.597 personel untuk untuk mengawal aksi tersebut.
"Personel yang dikerahkan berjumlah 1.597 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).
Susatyo mengatakan, aksi bela Palestina rencananya berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Terkait hal ini, polisi juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Medan Merdeka. Namun, sifatnya situasional tergantung kondisi di lapangan.
"Jika ekskalasi meningkatkan akan kita tutup jalan Merdeka Barat, arus lalu lintas akan kita alihkan," ucap dia.
Susatyo mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas agar mencari jalan alternatif lainnya dikarenakan akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Selain itu, Susatyo juga menghmbau kepada para peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya, dan tertib untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum.
"Kami mengimbau, siapa saja yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, sebagaimana diatur dalam undang-undang penyampaian pendapat hak setiap warga negara, tentunya harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya, sehingga aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap di patuhi," terang dia.
Susatyo mewanti-wanti kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.
"Tidak ada yang membawa senjata api. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan tulus, ikhlas dan humanis. Kita doakan bersama, semoga konflik Israel Palestina segera usai dan perdamaian dunia tercipta," tandas dia.
Advertisement