Bukan Bentrokan, Pendeta Paulus Tegaskan Insiden di GPIB Taman Harapan Adalah Penyerangan

Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Paulus Kariso Rumambi meluruskan pemberitaan, terkait tempatnya beribadah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Jul 2024, 22:33 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 21:00 WIB
Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Paulus Kariso Rumambi
Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Paulus Kariso Rumambi saat jumpa pers di GPIB Immanuel Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024). (Foto: Liputan6.com/Radityo Priyasmoro).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Paulus Kariso Rumambi meluruskan pemberitaan, terkait tempatnya beribadah.

Dia menegaskan, insiden sesungguhnya bukanlah bentrokan antar dua jemaah gereja melainkan penyerangan yang diduga dilakulan oleh oknum Gereja Anugerah Bentara Kristus (GABK).

“Kami hendak mengklarifikasi berita yang simpang siur dan agar tidak menjadi bias dalam siaran pers ini kenyataannya,” kata Pdt. Paulus saat jumpa pers di GPIB Immanuel Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).

Dia memastikan, gedung gereja yang berada di kawasan Cawang, Jakarta Timur tersebut sepenuhnya milik GPIB Taman Harapan. Hal itu dibuktikan dari tanda bukti dari sertifikat tanah yang ditampilkan ke depan media.

“Ini ada sertifikatnya lengkap sekretaris umum bisa memperlihatkan ini asli sertifikat milik kami,” tegas dia.

Dia pun menegaskan, poin utama yang disampaikan oleh kelompoknya adalah untuk memproses mereka yang terlibat dalam penyerangan terhadap jemaat di GPIB Taman Harapan. Sebab saat insiden terjadi, sejumlah jemaatnya sedang melakukan ibadah dan mendapat perlakuan yang mencekam. 

“Kami mendesak Polri untuk mengusut tuntas pelaku dan provokator penyerangan gedung gereja yang terjadi pada tanggal 24 Juni 2025, ketika di dalam gedung gereja ada diadakan doa malam, Ibu pendeta selaku Ketua Majelis Jemaat hadir dalam acara tersebut,” dia menandasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Polisi soal Bentrokan

Sebelumnya diberitakan, ramai di sosial media terdapat dua jemaat gereja di Jakarta Timur terlibat bentrok. Meski tidak ada korban jiwa, namun polisi sudah turun tangan menyelidikan insiden tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengtakan, bentrok terjadi diduga karena ada perselisihan terkait penggunaan gereja oleh jemaat GPIB dan GABK.

"Ada perselisihan antarwarga gereja. Perselisihan terkait penggunaan gereja dari dua kelompok warga gereja," kata Nicholas.

Meski demikian, Nicholas menyampaikan, dari kejadian bentrokan itu tidak ada korban jiwa. Kerugian hanya secara materiil berupa kerusakan sejumlah fasilitas pada gedung gereja.


Viral di Media Sosial

Sebelumnya, bentrokan antara dua jemaat gereja ini sempat viral di media sosial lewat unggahan akun Instagram @balewartawanjakpus10. Tampak sejumlah massa saling berteriak ketika bentrok terjadi.

Polisi juga terlihat sudah berada di sekitar lokasi untuk menenangkan massa. Petugas keluar masuk gereja untuk mengendalikan situasi sampai akhirnya bentrok kedua jemaat berhasil diredam.

"Bentrokan antar Jemaat Gereja GBAK di Jalan Budi, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur dengan jemaat gereja GPIB Taman Harapan, Senin 24 Juni 2024 malam," tulis keterangan akun tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya