Masih Berpotensi Diguyur Hujan, Warga Diimbau Tak Dekati Area Longsor di Kabupaten Tangerang

Imbas longsor di Tangerang, BMKG mengeluarkan peringatan per tiga jam, agar masyarakat lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas di luar ruangan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Nov 2024, 14:31 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 14:31 WIB
Longsor
Akses jalan desa di Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, longsor dan terputus hingga sejauh sekitar 500 meter. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati).

Liputan6.com, Jakarta - Longsor yang mengakibatkan jalan antar desa dan menghubungkan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor, di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, ternyata disebabkan oleh curah hujan.

Hal tersebut dijelaskan Sutiyono, Ketua Tim Geofisika BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, saat meninjau lokasi bencana alam tersebut, Rabu (6/11/2024).

“Di Pagedangan ini sebelumnya sudah sejak tanggal 3 November digujur hujan, kecepatannya 47,2 mm per hari. Kemudian berlanjut di tanggal 4 November, dan pada tanggal 5 ini, curah hujannya cukup besar, dimulai dari 66,68 mm per hari, lalu di jam 15.30 sampai 16.30 semakin tinggi yakni 55,8 mm/jam,”ungkap Sutiyono.

Pada hari itu juga, BMKG mengeluarkan peringatan per tiga jam, agar masyarakat lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas di luar ruangan.

Bukan hanya karena curah hujan, ternyata di sekitar jalan raya yang longsor tersebut, terdapat penampungan air namun salurannya kecil . di samping jalan pun langsung tebing, dimana di bawahnya langsung mengalir sungai. Hal ini yang menambah penyebab terjadinya longsor dan jalan amblas sedalam kurang lebih 5 meter.

Peringatan cuaca pun tetap berlanjut hingga hari ini dan beberapa hari ke depan. Sehingga, para pekerja diharapkan berhati-hati lagi bila ingin beraktivitas di sekitar jalan amblas ataupun hendak memperbaiki jalan tersebut.

“Hari ini diperkirakan hujan di sertai petir, besok juga begitu, baru mereda di lusa. Jadi saya sudah sampaikan ke pengembang, agar pekerja lebih berhati-hati, jangan mendekati tanah retak, kalau diinjak dua tiga orang bisa ambrol,” ujarnya.

Sebab, bila hujan turun, potensi tanah bergerak dan longsor masih menghantui kawasan rawan bencana alam. Terlebih di sekitar kawasan longsor, masih terlihat jelas tanah belah, retak, dan juga di bawahnya berpotensi tanah bergeser akibat arus air sungai yang deras.

“Saya minta di police line, agar pekerja atau masyarakat jangan mendekat,” tegasnya.

 

Jalan Terputus

Hujan Deras Picu Banjir dan Tanah Longsor di Tangerang
Hujan deras memicu 10 rumah di kawasan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mengalami tanah geser akibat longsor, Senin (4/12/2023). Hujan deras juga memicu banjir di sejumlah titik di Kota Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Seperti diketahui sebelumnya, hujan deras yang terjadi sepanjang hari Selasa, 5 November kemarin, membuat akses jalan desa di Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, longsor dan terputus hingga sejauh sekitar 100 hingga 150 meter.

Video dari warga pun viral di berbagai media sosial, longsor hingga sedalam lebih dari 2.5 meter itu pun menjadi tontonan warga. Warga menduga, hujan deras dan tergerusnya jalan ke badan Sungai Cimanceri menjadi penyebabnya.

"Kejadian sore, sekitar jam 16.30 WIB. Tiba-tiba Tanah yang berada di lokasi bergerak dan longsor," ujar Tio, warga sekitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya