Kemenag Siapkan MAGIS, Efisiensikan Anggaran Madrasah Rp 680 Miliar

MAGIS juga memberikan manfaat besar bagi para guru terhadap proses pembelajaran di kelas dan menerapkan inovasi yang lebih tepat guna.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Feb 2025, 20:07 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 20:07 WIB
Kemenag
Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno (Foto: Tim Humas Kemenag).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengoptimalisasi pengawasan berbasis digital. Salah satunya, dengan menyiapkan platform teknologi bernama Madrasah Digital Supervision (MAGIS).

“Magis dirancang untuk mempermudah proses pengawasan, refleksi, serta perencanaan pendampingan bagi satuan pendidikan madrasah secara lebih efektif dan efisien. Dengan MAGIS, pengawasan madrasah bisa dilakukan secara digital, memungkinkan pengawas atau pendamping madrasah menjalankan tugasnya dengan lebih sistematis,” kata Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno dalam keterangan resminya, Senin (10/2/2025).

Amin memastikan, dengan MAGIS para pengawas dapat merefleksi dan menyusun rencana pendampingan secara lebih tersistem, mudah, dan sederhana. 

“Potensi penghematannya bisa sampai Rp680miliar,” ungkap Amin.

Tak hanya menjadi pengawas, Amin memastikan, dengan MAGIS maka kepala madrasah juga dapat memanfaatkan platform tersebut untuk mengevaluasi pengelolaan madrasah serta melakukan perubahan-perubahan berbasis data.

“Melalui refleksi berbasis digital, kepala madrasah dapat terus mengembangkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Amin menegaskan, MAGIS juga memberikan manfaat besar bagi para guru terhadap proses pembelajaran di kelas dan menerapkan inovasi yang lebih tepat guna.

“Jadi guru juga bisa berkonsultasi dengan pengawas jika menemui hambatan dalam proses pembelajaran, sehingga platform ini dapat digunakan secara lebih terstruktur,” imbuhnya.

Amin berharap, seluruh pengawas, kepala madrasah, dan guru dapat memanfaatkan MAGIS sebaik-baiknya guna meningkatkan mutu pendidikan madrasah.

MAGIS Perhemat Anggaran Rp 680 Miliar

Menanggapi soal terkait, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menegaskan MAGIS merupakan inovasi strategis dalam proyek perubahan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengawasan madrasah.

“Dengan platform ini, pengawasan menjadi lebih akuntabel dan dapat menghemat anggaran lebih dari 680 miliar rupiah dalam setahun,” ungkap Thobib.

Thobib merinci, efisiensi melalui MAGIS didapat dari biaya fotokopi borang pengawasan. Potensinya sangat signifikan karena jumlahnya mencapai 86.343 lembaga. Jika kebutuhan madrasah rata-rata Rp3.000.000 per tahun untuk fotokopi borang, maka akumulasinya mencapai Rp259.029.000.000.

 

Jumlah yang Dihemat

Potensi penghematan lainnya adalah biaya transportasi pengawas ke madrasah. Ini diperkirakan sebesar Rp421.200.000.000. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah pengawas yang ada, yaitu 4.680 orang, dengan biaya perjalanan pulang-pergi sekitar Rp500.000 per bulan, serta rata-rata kunjungan ke 15 madrasah per tahun.

"Jadi dengan MAGIS, pengawasan madrasah bisa dilakukan secara digital dan potensi penghematannya bisa mencapai Rp680.229.000.000," tegas Thobib.

Thobib pun berharap, kehadiran MAGIS dapat mempercepat peningkatan kualitas pendidikan madrasah agar semakin unggul dan berdaya saing tinggi. 

“Dengan transformasi digital melalui MAGIS, Kemenag berkomitmen menciptakan sistem pengawasan madrasah yang lebih adaptif, inovatif, dan berbasis data guna meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan madrasah di seluruh Indonesia,” dia memungkasi.

 

Infografis

Infografis Alur Layanan Safari Wukuf Lansia Non-Mandiri
Infografis Alur Layanan Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia Non-Mandiri. (Foto: Kemenag)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya