Niat Puasa Ramadhan: Panduan Lengkap Bacaan dan Tata Cara

Ketahui bacaan niat puasa Ramadhan, perbedaan pendapat ulama, dan tata cara yang benar agar ibadah puasa Anda sah dan diterima Allah SWT.

oleh Mevi Linawati Diperbarui 28 Feb 2025, 18:15 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 18:15 WIB
Sholat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal
Umat Islam melaksanakan Sholat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (2/4/2022). Sebagian besar umat muslim di Indonesia mulai melaksanakan Sholat Tarawih dan akan melaksanakan puasa Ramadhan 1443 Hijriah pada 2 April 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadhan, ibadah wajib bagi umat Muslim, membutuhkan niat yang tulus dan benar sebelum fajar menyingsing. Bagaimana cara mengucapkan niat puasa Ramadhan yang sah? Apakah niat harus diulang setiap hari atau cukup sekali di awal Ramadhan?

Perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini perlu dipahami agar ibadah kita diterima Allah SWT.

Artikel ini akan membahas tuntas mengenai niat puasa Ramadhan, mulai dari bacaan niat dalam berbagai mazhab hingga tata cara yang dianjurkan. Kita akan mengulas perbedaan pendapat ulama terkait waktu niat, serta pentingnya memahami makna di balik lafal niat tersebut. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan ibadah puasa kita semakin khusyuk dan bermakna.

Selain mengetahui bacaan niat, penting juga untuk memahami esensi dari niat itu sendiri. Niat bukan hanya sekadar ucapan, melainkan tekad dalam hati untuk menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas karena Allah SWT. Dengan niat yang tulus, ibadah puasa kita akan lebih bernilai dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Promosi 1

Niat Puasa Ramadhan Menurut Berbagai Mazhab

Terdapat perbedaan pendapat di antara mazhab fikih mengenai waktu pelaksanaan niat puasa Ramadhan. Mazhab Syafi'i menganjurkan niat diulang setiap malam sebelum puasa dimulai. Hal ini menekankan pentingnya niat yang baru setiap harinya untuk menjaga kesungguhan ibadah. Sementara itu, Mazhab Maliki memperbolehkan niat satu kali di awal Ramadhan untuk seluruh bulan. Perbedaan ini menunjukkan fleksibilitas dalam beribadah, namun tetap menekankan pentingnya niat yang tulus.

Berikut beberapa contoh bacaan niat puasa Ramadhan menurut berbagai kitab:

  • Mazhab Syafi'i (niat harian): Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala. (Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.)
  • Mazhab Maliki (niat sebulan): Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala. (Artinya: Aku niat berpuasa sepanjang bulan Ramadhan tahun ini, wajib karena Allah Ta'ala.)
  • Kitab Asnal Mathalib: Nawaitu shauma ghadin 'an ad'i fardhi syahri Ramadhna hdzihis sanata lillhi ta'l. (Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala.)
  • Kitab I'anatut Thalibin (versi 1): Nawaitu shauma Ramadhna. (Artinya: Aku berniat puasa bulan Ramadhan.)
  • Kitab I'anatut Thalibin (versi 2): Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhna. (Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.)
  • Kitab Asnal Mathalib (versi 2): Nawaitu shaumal ghadi min hdzihis sanati 'an fardhi Ramadhna. (Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.)

Meskipun terdapat perbedaan lafal, inti dari niat tetap sama, yaitu tekad untuk menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT.

Tata Cara Mengucapkan Niat Puasa

Niat puasa Ramadhan harus diucapkan sebelum fajar menyingsing. Waktu yang tepat adalah sebelum imsak. Niat dapat diucapkan dalam hati maupun lisan, namun dianjurkan untuk diucapkan dalam hati agar lebih khusyuk. Tidak ada syarat khusus dalam mengucapkan niat, yang terpenting adalah kesungguhan dan keikhlasan dalam hati.

Selain mengucapkan niat, penting juga untuk menjaga konsistensi ibadah puasa selama Ramadhan. Hal ini termasuk menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum sebelum maghrib, serta menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang tidak baik.

Penting untuk diingat bahwa niat yang tulus dan ikhlas adalah kunci utama kesuksesan ibadah puasa. Dengan niat yang benar dan diiringi dengan ketaatan dalam menjalankan ibadah, pahala puasa akan semakin berlimpah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya