Kado Spesial Rizal Ramli untuk SBY: Tahu dan Tempe

"Jangan-jangan keluarga SBY juga kesulitan beli tahu tempe sehingga betul-betul bisa merasakan kesulitan rakyat," kata Rizal.

oleh Riski Adam diperbarui 10 Sep 2013, 15:28 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 15:28 WIB
rizal-ramli-130910b.jpg
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli ingin memberikan kado spesial di ulang tahun ke-64 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apa kadonya? Tahu dan tempe.

"Ultah SBY kemarin saya tergoda kirim hadiah tahu dan tempe. Karena saya khawatir jangan-jangan keluarga SBY juga kesulitan beli tahu tempe sehingga betul-betul bisa merasakan kesulitan rakyat," kata Rizal Ramli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Rizal menuturkan sangat miris melihat harga kebutuhan pokok yang sangat mahal saat ini, seperti kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tahu dan tempe.

Karena sumber protein murah bagi rakyat adalah tahu dan tempe, di saat harga daging telah meroket dengan tinggi. "Rakyat kalau makan daging susah banget, ayam telur juga susah. Jadi sumber proteinnya tahu dan tempe," tutur Rizal.

Menteri era Presiden Abdurahman Wahid itu menambahkan untuk menurunkan harga kebutuhan pokok yang kian melambung tinggi harus ada 2 solusi. Pertama, sistem impor kedelai, daging dan lainnya jangan lagi memakai sistem kuota, tetapi memakai sistem tarif. Karena siapapun bisa mengimpor sehingga harga otomatis turun asalkan mampu membayar impor.

"Kedua, harus meningkatkan produk-produk pangan, sapi dan lain-lain. Dan tidak terlalu susah karena menanam kedelai 4 bulan sudah panen, hanya rakyat tidak semangat karena keuntungannya rendah," imbuh Rizal.

Karena itu, menurutnya pemerintah harus segera menyusun kebijakan harga misalnya 6 komoditi pangan. Tetapi juga harus didukung oleh anggaran pertanian yang cukup.

"Saya kaget anggaran pertanian 2014 turun menjadi Rp 15,4 triliun dibandingkan 2013 lalu yang mencapai Rp 16,3 triliun. Sementara biaya perjalanan anggota DPR naik dari Rp 4 triliun menjadi Rp 23 triliun. Menurutnya pemerintah lebih seneng jalan-jalan daripada memikirkan pertanian," imbuh Rizal.

Menurutnya biaya perjalanan anggota DPR dipangkas dan digunakan untuk kepentingan rakyat.

"Kalau saya Presiden saya potong biaya perjalanan dinas hanya Rp 5 miliar. Sisanya untuk anggaran pertanian. Saya juga nggak  mengerti kenapa justru sektor yang palig penting malah anggarannya dikurangi," tukas Rizal. (Adi/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya