Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini memutuskan untuk tidak menjadwalkan pemeriksaan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Keputusan ini dilakukan karena pasca penangkapan Akil Rabu 2 Oktober malam terus melakukan pemeriksaan secara maraton hampir 24 jam.
Seperti tayangan Liputan 6 Petang SCTV Jumat (4/10/2013), KPK lebih memutuskan untuk melakukan validasi berbagai barang bukti termasuk uang yang jika dijumlahkan sekitar Rp 7,2 miliar.
Selain itu, penyidik KPK pada pukul 01.40 keluar dari ruang kerja Akil membawa sejumlah barang termasuk 6 kardus, koper serta narkoba berupa 4 linting ganja, 2 butir inek, dan 1 bungkus obat kuat.
Namun KPK masih belum menyatakan secara resmi karena masih dalam proses penyelidikan. "Jadi saya masih belum dapat informasi detilnya, karena itu masih proses penyelidikan," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi.
Sementara, Jumat sore tadi istri Akil Ratu Rita mendatangi gedung KPK untuk menjenguk suaminya. Hal ini karena Kamis malem sekitar pukul 00.00 WIB istri Akil sudah mendatangi KPK, namun ditolak karena jam jenguk sudah habis.
Saat itu, istri Akil hanya dapat menitipkan pakaian suaminya kepada petugas pengamanan KPK.
Warga Banten Protes
Ratusan warga Lebak, Banten berunjukrasa di depan Gedung MK. Mereka menolak putusan Akil yang meminta pemilukada Lebak Banten diulang. Mereka menduga dalam pemilukada Lebak ada kongkalingkong atau suap.
Mereka juga mendesak kepada KPK agar Akil dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Di gedung DPRD banten, sejumlah mahasiswa juga melakukan unjukrasa yang mendesak DPRD Banten segera menyeret Atut dan kroni-kroninya. Mereka menduga Pemerintahan Banten telah banyak melakukan korupsi.
Aksi ini berakhir bentrok antara mahasiswa dan polisi. Akibatnya, 5 mahasiswa terluka dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Pada acara paripurna HUT Banten Gubernur Banten Ratu Atut Chosyah absen. Tidak ada keterangan resmi dari humas Pemrov Banten terkait ketidakhadiran Atut. Paripurna ini hanya dihadiri Wakil Gubernur Banten, Rano Karno.
Tak hanya warga Lebak, di Solo, Jawa Tengah puluhan warga juga melakukan unjukrasa damai dengan melakukan akasi teaterikal. Aksi teaterikal ini dilakukan dengan cara menyeret peti mati sebagai sombol matinya demokrasi di negeri ini serta hukum masih dapat dibeli.
Aksi ini dilakukan seorang pria bernama Bambang Saptono yang mengelilingi patung Slamet Riadi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinanya atas tertangkapnya Akil oleh KPK. Peti mati ini sekaligus menjadi simbol agar Akil dihukum mati.
Hukuman Berat
Hukuman mati juga dilayangkan pertama oleh mantan Ketua MK Jimly Assidiqie. "Penegak hukum itu hukumnya harus lebih berat. Nggak bisa dibiarkan hukumanya begitu saja. Ya menurut saya harus dihukum mati. Kalau penjara ngapain? penjara sudah penuh, " tegas Jimly.
Hal senada juga diluapkan mantan wakil presiden Jusuf Kalla. Dia meminta agar Akil dihukum seberat-beratnya. "Ya dihukum seberat-beratnya lah. Karena hukuman itu kan ada yang ringan dan ada yang berat, nah itu yang lebih berat," ujarnya. (Rmn)
Seperti tayangan Liputan 6 Petang SCTV Jumat (4/10/2013), KPK lebih memutuskan untuk melakukan validasi berbagai barang bukti termasuk uang yang jika dijumlahkan sekitar Rp 7,2 miliar.
Selain itu, penyidik KPK pada pukul 01.40 keluar dari ruang kerja Akil membawa sejumlah barang termasuk 6 kardus, koper serta narkoba berupa 4 linting ganja, 2 butir inek, dan 1 bungkus obat kuat.
Namun KPK masih belum menyatakan secara resmi karena masih dalam proses penyelidikan. "Jadi saya masih belum dapat informasi detilnya, karena itu masih proses penyelidikan," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi.
Sementara, Jumat sore tadi istri Akil Ratu Rita mendatangi gedung KPK untuk menjenguk suaminya. Hal ini karena Kamis malem sekitar pukul 00.00 WIB istri Akil sudah mendatangi KPK, namun ditolak karena jam jenguk sudah habis.
Saat itu, istri Akil hanya dapat menitipkan pakaian suaminya kepada petugas pengamanan KPK.
Warga Banten Protes
Ratusan warga Lebak, Banten berunjukrasa di depan Gedung MK. Mereka menolak putusan Akil yang meminta pemilukada Lebak Banten diulang. Mereka menduga dalam pemilukada Lebak ada kongkalingkong atau suap.
Mereka juga mendesak kepada KPK agar Akil dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Di gedung DPRD banten, sejumlah mahasiswa juga melakukan unjukrasa yang mendesak DPRD Banten segera menyeret Atut dan kroni-kroninya. Mereka menduga Pemerintahan Banten telah banyak melakukan korupsi.
Aksi ini berakhir bentrok antara mahasiswa dan polisi. Akibatnya, 5 mahasiswa terluka dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Pada acara paripurna HUT Banten Gubernur Banten Ratu Atut Chosyah absen. Tidak ada keterangan resmi dari humas Pemrov Banten terkait ketidakhadiran Atut. Paripurna ini hanya dihadiri Wakil Gubernur Banten, Rano Karno.
Tak hanya warga Lebak, di Solo, Jawa Tengah puluhan warga juga melakukan unjukrasa damai dengan melakukan akasi teaterikal. Aksi teaterikal ini dilakukan dengan cara menyeret peti mati sebagai sombol matinya demokrasi di negeri ini serta hukum masih dapat dibeli.
Aksi ini dilakukan seorang pria bernama Bambang Saptono yang mengelilingi patung Slamet Riadi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinanya atas tertangkapnya Akil oleh KPK. Peti mati ini sekaligus menjadi simbol agar Akil dihukum mati.
Hukuman Berat
Hukuman mati juga dilayangkan pertama oleh mantan Ketua MK Jimly Assidiqie. "Penegak hukum itu hukumnya harus lebih berat. Nggak bisa dibiarkan hukumanya begitu saja. Ya menurut saya harus dihukum mati. Kalau penjara ngapain? penjara sudah penuh, " tegas Jimly.
Hal senada juga diluapkan mantan wakil presiden Jusuf Kalla. Dia meminta agar Akil dihukum seberat-beratnya. "Ya dihukum seberat-beratnya lah. Karena hukuman itu kan ada yang ringan dan ada yang berat, nah itu yang lebih berat," ujarnya. (Rmn)