Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin mengklaim saat ini sudah terlihat perubahan di masyarakat terkait kebiasaan buang sampah. Menurut dia, warga sudah mulai sadar untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
"Perubahan dari masyarakat, tidak banyak lagi yang buang sampah sembarangan. Tapi kalau tidak dikendalikan ya tetap saja," ujar Unu kepada wartawan, Minggu (20/10/2013).
Ia memberi contoh sampah di pintu air Manggarai yang tadinya 40-50 ton per hari, terus-menerus berkurang sejak 23 Juli lalu hingga sekarang. Bahkan dulunya, pernah mencapai 620 ton sampah. Sebab di lokasi tersebut disediakan 2 eskavator dan 1 truk untuk mengangkut sampah dari sungai.
"Tapi sebenarnya yang paling pokok masalah sampah bukan soal pengerjaan teknis, melainkan perilaku dan persepsi masyarakat. Mereka beranggapan, sungai itu sebagai tong sampah besar, habisnya begitu," kata Unu.
Hanya memang diperlukan keseimbangan antara pembinaan perilaku buang sampah warga dengan pembenahan fasilitas di Jakarta. Maka, pihaknya terus berupaya meningkatkan program-program pengelolaan sampah. Seperti peremajaan sarana dan prasarana 92 kendaraan pengangkut sampah. Dari 732 truk, ada sekitar 506 kendaraan yang sudah berusia 10-35 tahun yang perlu diperbaharui.
"Kita juga punya aturan pengadaan tong sampah di kelurahan dan kecamatan. Dinas Kebersihan hanya sediakan truk dan kontainer, sementara gerobak sampah dari kelurahan dan kecamatan. Anggaran kebersihan tahun ini sekitar Rp 800 miliar, termasuk pengadaan truk sampah," ujar Unu. (Ism)
"Perubahan dari masyarakat, tidak banyak lagi yang buang sampah sembarangan. Tapi kalau tidak dikendalikan ya tetap saja," ujar Unu kepada wartawan, Minggu (20/10/2013).
Ia memberi contoh sampah di pintu air Manggarai yang tadinya 40-50 ton per hari, terus-menerus berkurang sejak 23 Juli lalu hingga sekarang. Bahkan dulunya, pernah mencapai 620 ton sampah. Sebab di lokasi tersebut disediakan 2 eskavator dan 1 truk untuk mengangkut sampah dari sungai.
"Tapi sebenarnya yang paling pokok masalah sampah bukan soal pengerjaan teknis, melainkan perilaku dan persepsi masyarakat. Mereka beranggapan, sungai itu sebagai tong sampah besar, habisnya begitu," kata Unu.
Hanya memang diperlukan keseimbangan antara pembinaan perilaku buang sampah warga dengan pembenahan fasilitas di Jakarta. Maka, pihaknya terus berupaya meningkatkan program-program pengelolaan sampah. Seperti peremajaan sarana dan prasarana 92 kendaraan pengangkut sampah. Dari 732 truk, ada sekitar 506 kendaraan yang sudah berusia 10-35 tahun yang perlu diperbaharui.
"Kita juga punya aturan pengadaan tong sampah di kelurahan dan kecamatan. Dinas Kebersihan hanya sediakan truk dan kontainer, sementara gerobak sampah dari kelurahan dan kecamatan. Anggaran kebersihan tahun ini sekitar Rp 800 miliar, termasuk pengadaan truk sampah," ujar Unu. (Ism)