Kesal, itulah perasaan yang dirasakan orang tua AS, IS dikala dirinya mendapati anaknya pulang dan menangis. Bagaimana tidak, AS mengungkapkan mendapat perlakuan bejat dari sang guru KG di sekolah.
"Pulang les, mana hujan, dia nangis. Teriak 'Aku diciumin sama Pak KG mama. Aku nggak mau sekolah," kata ibunda AS, IS sambil mengeluarkan air mata, saat ditemui di rumahnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2013).
Tak menunggu lama, IS langsung menuju ke sekolah yang kebetulan jaraknya beberapa ratus meter dari rumahnya. Ibu dua anak itu memaparkan apa yang telah diperbuat KG kepada anaknya. Mulai dari tidak boleh pulang, ditarik, dicium-cium, dalam kondisi hujan deras pulang sekolah sambil menangis.
"Saya sudah sering denger anak saya digituin, kemarin itu sudah kelewat sabar saya. Baru kemarin saya marah, hati saya sudah sakit banget," kesal IS.
Sesampainya di sekolah, IS langsung menemui sang guru matematika. Dengan kondisi masih basah karena kehujanan dan menangis, IS menceritakan apa yang disampaikan anaknya. Namun, KG dengan tegas menolak dibilang telah melakukan pelecehan seksual.
"Saya nangis ketemu Pak KG. Lihat saya nangis, dia juga nangis. Dia sudah sumpah demi Tuhan tidak ngelakuin itu," imbuhnya.
IS mengaku belum melaporkan kejadian itu kepada kepala sekolah. Sebab saat kemarin dirinya mengamuk di sekolah, sang kepala sekolah tak ada di tempat. Atas kejadian itu, IS hanya berharap yang terbaik bagi anaknya. Dia hanya ingin anaknya bisa terus belajar hingga lulus sekolah nanti.
"Saya inginnya bisa sekolah, tapi anaknya nggak mau di situ kalau Pak KG masih ada di sekolah," pungkas IS. (Mhs/Adi)
"Pulang les, mana hujan, dia nangis. Teriak 'Aku diciumin sama Pak KG mama. Aku nggak mau sekolah," kata ibunda AS, IS sambil mengeluarkan air mata, saat ditemui di rumahnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2013).
Tak menunggu lama, IS langsung menuju ke sekolah yang kebetulan jaraknya beberapa ratus meter dari rumahnya. Ibu dua anak itu memaparkan apa yang telah diperbuat KG kepada anaknya. Mulai dari tidak boleh pulang, ditarik, dicium-cium, dalam kondisi hujan deras pulang sekolah sambil menangis.
"Saya sudah sering denger anak saya digituin, kemarin itu sudah kelewat sabar saya. Baru kemarin saya marah, hati saya sudah sakit banget," kesal IS.
Sesampainya di sekolah, IS langsung menemui sang guru matematika. Dengan kondisi masih basah karena kehujanan dan menangis, IS menceritakan apa yang disampaikan anaknya. Namun, KG dengan tegas menolak dibilang telah melakukan pelecehan seksual.
"Saya nangis ketemu Pak KG. Lihat saya nangis, dia juga nangis. Dia sudah sumpah demi Tuhan tidak ngelakuin itu," imbuhnya.
IS mengaku belum melaporkan kejadian itu kepada kepala sekolah. Sebab saat kemarin dirinya mengamuk di sekolah, sang kepala sekolah tak ada di tempat. Atas kejadian itu, IS hanya berharap yang terbaik bagi anaknya. Dia hanya ingin anaknya bisa terus belajar hingga lulus sekolah nanti.
"Saya inginnya bisa sekolah, tapi anaknya nggak mau di situ kalau Pak KG masih ada di sekolah," pungkas IS. (Mhs/Adi)