Seperti jenis kesenian lainnya, seni tari juga terus berkembang mengikuti perkembangan jaman dan selera pasar. Salah satu jenis tari yang sedang naik daun adalah tarian dengan api atau fire dance. Seperti apa serunya penari api ini bersahabat dengan api? Simak dalam segmen orang-orang malam berikut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (8/11/2013), sekelompok anak muda di Pademangan Jakarta Utara itu bukan sedang menguji kemampuan atraksi magis, meski terlihat akrab dengan api. Tapi, itulah fire dance atau tarian api.
Jenis tarian yang cukup berbahaya itu, sekarang sedang naik daun. Tak jarang atraksi fire dance terlihat pada acara pertunjukan musik atau pertunjukan lainnya.
Tapi siapa sangka, para seniman tari api ini ternyata adalah komunitas anak muda yang awalnya hanya coba-coba untuk bisa menari dengan api. Bukan di tempat latihan yang bagus, tapi hanya memanfatkan jalanan kompleks yang sepi saat malam, untuk mereka gunakan serius berlatih.
Tak sekedar langsung menari, pemanasan tak kalah penting sebelum beraksi.
Dalam aksi fire dance, para penarinya memiliki berbagai alat yang bisa digunakan. Seperti toya atau fire stick (tongkat api).
Di komunitas malam ini, siapapun boleh bergabung untuk belajar fire dance. Saat kami datang, kebetulan ada yang sedang belajar memainkan alat ini. Setelah cukup mahir, barulah belajar menggunakan api.
Kaum hawa pun tak mau kalah beraksi, biasanya menggunakan fan atau benda menyerupai kipas yang dibakar.
Dipadu gerakan sederhana, fire dance memang tampak indah dimainkan saat malam hari. Tongkat api seperti permainan badut sirkus juga jadi salah satu alat untuk atraksi fire dance. Atau yang lebih rumit, menggunakan rantai besi yang disebut poi. Tapi memakai alat ini harus punya keahlian lebih. Tertarik mencoba? (Tnt)
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (8/11/2013), sekelompok anak muda di Pademangan Jakarta Utara itu bukan sedang menguji kemampuan atraksi magis, meski terlihat akrab dengan api. Tapi, itulah fire dance atau tarian api.
Jenis tarian yang cukup berbahaya itu, sekarang sedang naik daun. Tak jarang atraksi fire dance terlihat pada acara pertunjukan musik atau pertunjukan lainnya.
Tapi siapa sangka, para seniman tari api ini ternyata adalah komunitas anak muda yang awalnya hanya coba-coba untuk bisa menari dengan api. Bukan di tempat latihan yang bagus, tapi hanya memanfatkan jalanan kompleks yang sepi saat malam, untuk mereka gunakan serius berlatih.
Tak sekedar langsung menari, pemanasan tak kalah penting sebelum beraksi.
Dalam aksi fire dance, para penarinya memiliki berbagai alat yang bisa digunakan. Seperti toya atau fire stick (tongkat api).
Di komunitas malam ini, siapapun boleh bergabung untuk belajar fire dance. Saat kami datang, kebetulan ada yang sedang belajar memainkan alat ini. Setelah cukup mahir, barulah belajar menggunakan api.
Kaum hawa pun tak mau kalah beraksi, biasanya menggunakan fan atau benda menyerupai kipas yang dibakar.
Dipadu gerakan sederhana, fire dance memang tampak indah dimainkan saat malam hari. Tongkat api seperti permainan badut sirkus juga jadi salah satu alat untuk atraksi fire dance. Atau yang lebih rumit, menggunakan rantai besi yang disebut poi. Tapi memakai alat ini harus punya keahlian lebih. Tertarik mencoba? (Tnt)