TNI AD Bentuk Tim Investigasi Selidiki Jatuhnya Helikopter MI-17

"Tim investigasi terdiri 6 orang dan tim pemulihan berjumlah 12 orang akan bergerak menuju lokasi kecelakaan di Pos Perbatasan di Malinau.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Nov 2013, 03:56 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2013, 03:56 WIB
8-helikopter-mi17-131109c.jpg
TNI Angkatan Darat (membentuk tim investigasi dan tim pemulihan menyusul jatuhnya helikopter MI-17 di Pos Bulan Desa Long Jelet, Kecamatan Punjungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Kecelakaan itu menewakan 13 dari 19 penumpang kru yang diangkut helikopter nahas itu.

"Tim investigasi terdiri 6 orang dan tim pemulihan berjumlah 12 orang sudah ada di Balikpapan. Besok kedua tim menuju ke Tarakan dan dilanjutkan ke lokasi kecelakaan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) Brigadir Jenderal Rukman Ahmad di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Sabtu (11/10/2013).

Rukman menjelaskan TNI AD telah melaksanakan evakuasi korban luka dan saat ini berada di Rumah Sakit Angkatan Laut Tarakan.

"Rencana evakuasi korban meninggal akan dilakukan besok (Minggu, 10/11). TNI AD akan mengerahkan helikopter MI-17 yang didatangkan dari Semarang dan saat ini telah berada di Surabaya. Pesawat Cassa 212 yang di Semarang saat ini sudah berada di Balikpapan," imbuh Rukman.

Pesawat Cassa 212, lanjut Rukman, akan dipakai TNI AD sekaligus untuk mengangkut korban meninggal ke alamat duka masing-masing. 

"Dalam evakuasi ini, TNI AD bekerja sama dengan Pertamina dan perusahaan swasta yang mempunyai helikopter di Tarakan yaitu PT NUH dan PT Travira," jelas Rukman.

Terkait kondisi teknis pesawat dan cuaca ketika kecelakaan, Rukman menambahkan TNI AD masih menunggu hasil tim investigasi. Sedangkan mengenai santunan, Ia mengatakan belum dapat memberikan komentar tentang hal itu.

"Tapi yang jelas, TNI AD akan memberikan perhatian semaksimal mungkin. Wujudnya seperti apa akan kami sampaikan lebih lanjut," tukas Rukman. (Ant/Adi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya