Jakarta Makin Semrawut? Pemprov DKI: Penggunaannya yang Salah

Dianggap tata ruang di Jakarta semrawut atau tidak beraturan, dinas terkait pun angkat bicara.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 27 Nov 2013, 14:51 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2013, 14:51 WIB
jakarta-tata-131111c.jpg
Jakarta semrawut! Anggapan itu dibantah Kepala Dinas Tata Ruang DKI Gamal Sinurat. Bagi Pemprov DKI, masyarakat sepatutnya dapat membedakan perencanaan dengan penggunaan.

"Penggunaannya yang salah, bukan perencanaan tata ruangnya. Tata ruang artinya kegiatan penataan ruangan, perencanaan. Sudah ada perencanaannya, tapi dimanfaatkan sesuai perencanaan atau enggak itu yang jadi masalah," kata Gamal di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Gamal menganggap, perencanaan tata ruang di DKI sudah baik. Hanya karena banyak yang masih disalahgunakan sehingga terlihat kacau. Di samping itu, pemanfaatan tata ruang juga kerap disalahgunakan.

Gamal mencontohkan, sungai yang direncanakan memiliki lebar hingga 70 meter, ternyata kenyataannya hanya selebar 10 meter. Jika ditemukan bangunan di DKI yang tidak sesuai peruntukan, lanjut Gamal, ada tim unit yang mengawasi. Namun yang memberi sanksi bukan dari pihaknya.

"Yang menindak bukan kami. Jangan tanya saya. Kami kerjanya merencanakan tata ruang. Ada unit yang bertugas menangani ketidaksesuain peruntukan bangunan," ucap Gamal.

Gamal pun mengakui, selama ini pihaknya banyak menemukan bangunan yang peruntukannya disalahgunakan, terutama bangunan komersil seperti pusat belanja atau mal. "Contohnya Pondok Indah, banyak lah tempat usaha," tukas Gamal. (Tnt/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya