Daerah Paseban, Senen, Jakarta Pusat ternyata memang menjadi sasaran empuk para pencuri kendaraan bermotor (ranmor). Selasa 3 Desember 2013 malam sekitar pukul 19.30 WIB sebuah rumah di Jalan Paseban Raya nomor 79-81, Senen, Jakarta Pusat menjadi percobaan perampokan. Motor CBR nyaris dibawa kabur.
Menurut salah warga di sekitar lokasi perampokan yakni Amin (37), daerahnya itu kerap menjadi sasaran empuk pelaku pencurian kendaraan bermotor. Amin mengatakan 2 minggu lalu sepeda motor milik salah satu warga raib digondol pencuri.
"Di Jalan Paseban Dalam dan Kramat Sawah terakhir motor yang ilang, kira-kira 2 mingguan yang lalu lah," kata Amin ketika ditemui di lokasi, Rabu (4/12/2013) dini hari.
Amin juga mengaku bahwa kurangnya pengamanan dan warga yang tidak tertib memarkirkan kendaraannya juga menjadi pemicu para pelaku kriminal beraksi.
"Sering sekali, karena kurang keamanan dan warga yang pakai motor juga banyak kan. Mereka kadang naro motor sembarangan," tambah Amin.
Tak hanya itu, lanjut Amin, Masjid Darul Mu'min di daerah yang sama juga pernah menjadi sasaran pencuri yang menggondol sebuah kotak amal mesjid.
"Belum lama kejadian itu, kotak amal mesjid juga pernah dicuri orang," tutup Amin.
Sementara itu, satu saksi mata yakni Saipul (37) di lokasi menyebutkan, polisi bertindak lamban dalam menangkap komplotan perampok tersebut. Saipul menuturkan awalnya dirinya yang mengetahui kejadian perampokan itu mencoba menyetop sebuah mobil tahanan milik rumah tahanan Salemba yang meilntas di lokasi.
"Jam 19.30 saya awalnya nyetop kendaraan Rutan Salemba. Ternyata ada polisi 4 orang di dalam situ, saya langsung minta tolong dan bilang ada rampok di dalam rumah. Polisi langsung turun pake senjata lengkap," ujar Saipul.
Advertisement
Meski telah mendapatkan bantuan dari polisi, Saipul mengatakan pergerakan polisi tersebut tidak membuahkan hasil hingga polisi tidak dapat menangkap kawanan perampok.
"Serombongan polisi tadi nggak berani, padahal bawa senjata lengkap. Cuma nembak ke arah atas aja tadi buat peringatan supaya perampoknya keluar. Tapi polisinya ngga berani masuk." ungkap Saipul.
Selang sejam, lanjut Saipul, para pelaku kemudian sudah tidak berada di dalam rumah dan menduga para pelaku sudah melarikan diri ke samping kanan rumah korban.
"Pada waktu itu, pas kita mau kumpul pelakunya lari. Ada sejam, sudah keburu lari. Polisi cuma ke samping doang ngga berani masuk. Kalau mau pas lagi rame-rame dobrak aja. Kenapa nunggu lama-lama," tutur Saipul. (Han/Riz)