Boni Hargens: Kalau Mau Selesai, Ruhut Harus Minta Maaf

Pengamat politik Boni Hargens akan melanjutkan proses hukum jika Ruhut tak meminta maaf di media massa atas perbuatannya.

oleh Edward Panggabean diperbarui 08 Des 2013, 14:34 WIB
Diterbitkan 08 Des 2013, 14:34 WIB
bony-hargens-2-130505b.jpg
Perdebatan antara pengamat politik Boni Hargens dengan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul dalam acara talkshow di salah satu stasiun televisi tengah diproses pihak kepolisian. Proses hukum dilakukan setelah Boni tak terima dengan ucapan Ruhut yang dinilai rasis melaporkan Ruhut ke Polda Metro Jaya.

Namun, Boni menyatakan siap untuk berdamai asal Ruhut bersedia minta maaf. Jika tidak, pengamat politik dari Universitas Indonesia ini dengan tegas mengatakan bakal meneruskan proses hukum.

"Dia nggak mau minta maaf atas sikap rasisnya ya nggak apa-apa. Proses hukum jalan terus, ini perlawanan akan serius," kata Boni di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, (8/12/2013).

Bagi Boni, tak ada masalah buat dirinya jika Ruhut tak menyesali apa yang diucapkannya. Namun dia sangat menyayangkan jika Ruhut selalu berpikir dengan logika yang sempit.

"Kalau Ruhut mau selesai masalah ini, ya selesaikan, minta maaf. Kita harus luruskan, jangan berlogika sempit," ungkap Boni.

Jika Ruhut mau minta maaf, Boni juga punya persyaratan, yaitu harus diungkap ke publik. Dengan kata lain, permintaan maaf itu harus dimuat di media massa. Kalau Ruhut tidak mau? "Saya tidak benci Ruhut, tapi upaya hukum akan berlanjut," tegasnya.

Kamis 5 Desember malam lalu, Ruhut sempat berdebat dengan Boni dalam sebuah talkshow yang bertema kedekatan Bu Pur dengan 'Keluarga Cikeas' di salah satu stasiun televisi swasta hingga Ruhut menyebut Boni sebagai pengamat hitam.

Lantaran terusik Boni, melaporkan Ruhut ke Mapolda Metro Jaya pada Jumat 6 Desember 2013. (Ado/Yus)


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya