Liputan6.com, New York - Beberapa negara yang cukup kuat dalam hal industri otomotif adalah Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Untuk memperebutkan pasar, kedua negara ini akan bersaing, termasuk, memproteksi pasar dalam negerinya. Relasi ini yang kemudian muncul di antara Jepang dan AS.
Deputi Perwakilan Dagang AS, Wendy Cutler, mengatakan bahwa sangat sulit bagi pabrikan otomotif AS untuk mengakses pasar Jepang. Meskipun tidak ada tarif untuk mobil dan truk, tetapi sejumlah hambatan non-tarif diyakini menjadi penyebabnya.
"Ada berbagai hambatan non-tarif di Jepang yang secara efektif menutup pasar otomotif Jepang untuk produsen AS," kata Culter dalam acara negosiasi perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) seperti yang dikutip dari Reuters, Rabu (4/1/2015).
Hambatan non-tarif adalah berbagai kebijakan perdagangan yang dapat menimbulkan distorsi pasar. Beberapa realisasi kebijakannya adalah pembatasan impor, standardisasi kualitas, hingga penerapan peraturan khusus.
Untuk menanggulanginya, AS akan bernegosiasi kembali dengan Jepang untuk mencapai kesepakatan bilateral. Satu minggu sebelumnya, beberapa perwakilan Jepang telah terlebih dulu bernegosiasi dengan AS di Washington.
"Ketika Jepang bergabung dengan negosiasi TPP, mereka sepakat untuk kembali bernegosiasi untuk membahas masalah otomotif," kata Cutler. Ia juga berjanji untukt terus menjalin komunikasi dan mencapai kemajuan sebanyak mungkin sebelum Perdana Meteri Jepang datang ke AS tanggal 29 April nanti.
Menurut Departemen Perdagangan, pada tahun 2014, defisit perdagangan AS dengan Jepang mencapai hampir US$ 67 miliar. Jumlah ini turun 8,7 persen dari tahun 2013.
(rio/gst)
AS: Sulit Tembus Pasar Otomotif Jepang
Deputi Perwakilan Dagang AS, Wendy Cutler, mengatakan bahwa sangat sulit bagi pabrikan otomotif AS untuk mengakses pasar Jepang.
Diperbarui 02 Apr 2015, 07:11 WIBDiterbitkan 02 Apr 2015, 07:11 WIB
Deputi Perwakilan Dagang AS, Wendy Cutler, berjabat tangan dengan Hiroshi Oe, wakil kepala negosiator Jepang sebelum membicarakan negosiasi perdagangan Trans-Pacific Partnership (Foto: Getty Images)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ramai #KaburAjaDulu, Dubes Jepang Masaki Yasushi: Kami Sambut Pekerja Asing yang Terampil
Dukung Hari Peduli Sampah Nasional, Kalbe Tingkatkan Pengolahan Limbah
Cara Merebus Telur 3/4 Matang agar Hasilnya Sempurna, Ini Rahasianya
Cegah ‘Pak Ogah’, Wakil Wali Kota Depok Akan Tempatkan Satpol PP di Simpang Jalan
Mengenal Ciri Ciri Kondisi Kesehatan pada Anjing, Panduan Lengkap untuk Pemilik Hewan Peliharaan
Menilik Peluang Pasar Kripto dari Ketidakpastian Kebijakan Donald Trump
Travel Agent Peringatkan Tulisan di Topi yang Bisa Bikin Wisatawan Didenda dan Dilarang Masuk Vietnam
Pentingnya Sistem Backup Andal di Tengah Serangan Siber yang Makin 'Brutal'
Mengenal Pengobatan Alternatif Monggeha Sinalaki dari Suku Tolaki
Ikut Eshark Rok Cup Indonesia 2025, TKM Racing Team Terjunkan 3 Pembalap Belia
BULOG Optimalkan Serapan Gabah Petani, Simak Upayanya
Happy Salma Tinggalkan Dunia Entertainmen, Bagikan Kiat Khususnya Bisa Bertahan Menjalankan Bisnisnya dari Bali