NHTSA Menyerah, Akar masalah Takata Airbag Tidak Akan Diketahui?

Insiden Takata Airbag tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Mungkin juga akar masalahnya tidak akan diketahui.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Jun 2015, 19:36 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2015, 19:36 WIB
Kevin Kennedy
Takata executive vice president of North America, Kevin Kennedy (Foto: Bloomberg).

Liputan6.com, Washington - Insiden Takata Airbag memasuki babak baru. Amerika Serikat (AS) yang mobilnya paling banyak mengalami penarikan memberikan respon terhadap insiden ini melalui legislatif hingga badan keselamatan berkendara.

Sayangnya, ini tidak berarti menimbulkan optimisme, malah justru sebaliknya. Hal ini diungkapkan oleh Mark Rosekind, kepala National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Menurutnya, akar masalah airbag ini mungkin tidak akan dapat diketahui.

"Mungkin tidak ada penyebab tunggal dari insiden Takata Airbag, dan kami mungkin sebetulnya tidak akan pernah tahu akar masalahnya," kata Rosekind sebagaimana yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (3/6/2015).

Karena itu, lanjut Rosekind, NHTSA mengambil tindakan yang cukup keras. "Itu sebabnya kami mengambil tindakan agresif untuk menjaga orang-orang tetap aman di jalanan. Daripada harus menunggu, mungkin tanpa batas waktu," lanjutnya.

Menurut Rosekind, sulitnya memecahkan masalah ini salah satunya karena kurangnya sumber daya manusia. "Hanya delapan pekerja yang ditugaskan untuk memilah sekira 80 ribu keluhan konsumen tentang potensi kerusakan," jelas Rosekind.

Untuk diketahui, insiden Takata Airbag yang ditengarai meliputi hampir 34 juta unit kendaraan ini berpotensi menjadi sebab penarikan/recall terbesar dalam sejarah kendaraan bermotor AS. Jumlah ini akan mengalahkan rekor Ford Motor Co. pada 1980 yang pernah menarik 23 juta unit kendaraan.

(rio/sts)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya