Minim Ubahan, Sedan Lawas Ini Tampil Gemilang di Ajang Drag Race

Berbekal mesin berkapasitas 1,6 L Twin-cam, mobil yang terbilang jarang turun di ajang drag race ini mampu menorehkan prestasi

oleh Liputan6 diperbarui 07 Okt 2015, 18:38 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2015, 18:38 WIB
Minim Ubahan, Sedan Lawas Ini Tampil Gemilang di Ajang Drag Race
Berbekal mesin berkapasitas 1,6 L Twin-cam, mobil yang terbilang jarang turun di ajang drag race ini mampu menorehkan prestasi

Liputan6.com, Jakarta - Jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya saja. Mungkin ungkapan tersebut tepat jika ditujukan pada mobil ini. Mengusung konsep "simple look", Toyota Corona ExSaloon lansiran 1991 yang digunakan untuk harian ini tidak bisa dianggap remeh.

Berbekal mesin berkapasitas 1,6 L Twin-cam, mobil yang terbilang jarang turun di ajang drag race ini mampu menorehkan prestasi yang membanggakan. Adalah Thomas Aquino sosok dibalik kemudi mobil yang merupakan warisan dari kakeknya.

"Awalnya dari sekedar iseng, penasaran, dan berbekal pengalaman dibalik kemudi saudaranya, Corolla Twin Cam, saya mencoba untuk memodifikasi mobil ini," tutur Thomas kepada Liputan6.com saat ditemui di bilangan Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (6/10).

Pemuda 23 tahun tersebut mengaku sedan yang ia gunakan untuk race tidak banyak mengalami ubahan. "Ini mobil benar-benar masih standar, gak ada ubahan yang mencolok dan ekstrem, modifikasinya sederhana aja," katanya.

Mesin Toyota Corona Ex Saloon 1.6 liter Twin-Cam

Sedan berkelir hitam itu hanya mengalami setting pengapian, menggunakan busi iridium Denso dan karburator 2 barrel serta ban Achilles 123. Selain itu, ubahan lainnya berupa cylinder head yang mengalami porting polish dan mengganti header knalpot standar dari konfurasi 4-2-1 menjadi 4-1. Agar tenaga yang dikeluarkan maksimal, sedan ini diberi suplemen berupa bensin dengan kadar oktan 95.

Hasilnya, mobil ini berhasil naik podium di kelas 19 detik dengan catatan waktu 19,1 detik dalam ajang drag race di Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (4/10).

Menurut Thomas, cara bawa menjadi salah satu penentu keberhasilan mobil ini naik podium.

"Belum tentu orang lain bisa bawa mobil ini (Toyota Corona 1991) karena yang udah-udah catatan waktunya jadi gak stabil, dan faktor siapa dan bagaimana orang itu bawa mobil saat race juga tanpa sadar memberikan pengaruh yang cukup penting," pungkasnya.

(fss/ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya