Mobil Jerman Kuno

CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan bahwa pemerintah Jerman kolot dan tidak mendukung berkembangnya teknologi otomotif anyar.

oleh Rio Apinino diperbarui 10 Okt 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2015, 17:00 WIB
Elon Musk
Elon Musk (sumber : telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Berlin - Komentar bernada merendahkan dikeluarkan oleh CEO pabrikan mobil listrik Tesla Motors, Elon Musk, terhadap Jerman. Menurutnya, pemerintah negara tersebut tidak mendukung pengembangan mobil listrik.

"Untuk pasar mobil listrik yang sangat besar, Jerman memiliki insentif terburuk," kata Musk dalam wawancaranya dengan majalah Jerman, Handelsblatt, sebagaimana dikutip dari Automotive News, Sabtu (10/10/2015).

Menurutnya, pemerintah Jerman terlalu mendengarkan apa yang pabrikan mobil negaranya katakan, misalnya Volkswagen dan Mercedes-Benz. "Dan jika pabrikan mobil Jerman salah, maka hal yang salah terjadi," tambahnya.

Dia mengkritik pabrikan mobil Jerman yang menurutnya terlalu kuno dan tidak beradaptasi dengan teknologi baru. "Mereka belum bisa menerima masa depan," ujarnya. Ia kemudian menganjurkan Jerman untuk berpikir tentang tingkat selanjutnya dari teknologi.

"Negara ini adalah pelopor teknologi pembakaran internal. Tapi jika Anda terlalu menjayakan masa lalu, Anda tidak akan mendapatkan masa depan," tambahnya.

Tesla Motors menargetkan penjualan 300 mobil Tesla per minggu di Jerman. Sayangnya, sampai saat ini mereka baru menjual sekira 700 mobil saja di paruh pertama tahun ini. "Saya berharap Tesla bisa melakukannya pada 2016," tutupnya.

(rio/gst)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya