Liputan6.com, Jakarta - Populasi kendaraan di Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Seiring bertambahnya jumlah kendaraan, tingkat polusi akibat emisi gas buang kendaraan juga meningkat.
Unit Pendidikan dan Pengkaderan Walhi Mohammad Islah mengatakan, emisi kendaraan menjadi isu di semua kota besar di dunia. Menurutnya, transportasi merupakan masalah memindahkan orang dan barang, masalah mobilisiasi.
"Otomotif bukan sekadar kendaraan transportasi karena ada juga sebagai hobi, tetapi yang utama masih sebagai alat transportasi," paparnya di diskusi Curhat Otomotif 2016 bertajuk 'Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau' di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Baca Juga
Kendaraan bermotor, kata Islah, masih menjadi kontributor utama polusi di Indonesia. Jika polusi akibat emisi gas buang ini terus meninggi, masalah baru berupa penyakit akan timbul.
"Kendaraan bermotor menyumbang 23 persen emisi rumah kaca secara global atau 13 persen secara nasional dan ini bisa berdampak ke kesehatan. Ketika udara di satu kota itu sangat buruk efek ke kesehatan sangat tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Industri Komponen Kemenperin Yan Sibarang Tandiele menyebut, ada banyak faktor yang dapat menentukan pengembangan industri otomotif yang hijau atau ramah lingkungan.
"Kalau kita ingin mengembangan industri otomotif yang hijau faktor-faktor ini sangat menentukan, seperti kebijakan industri nasional, kebijakan energi, kebijakan lingkungan, kebijakan transportasi, kebijakan teknologi dan peran APM," pungkasnya.