Demi Mimpi Bersama, Toyota dan Nissan Rela Bekerja Sama

Nissan dan Toyota, bersama pemerintah Jepang, bekerja sama membuat peta cerdas untuk mobil otonomos.

oleh Rio Apinino diperbarui 12 Apr 2016, 13:15 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 13:15 WIB
Pertanyaan Besar Seputar Mobil Otonomos dan Terorisme
Mungkinkan kelompok teroris di masa depan akan memanfaatkan mobil otonomos sebagai senjata?

Liputan6.com, Tokyo - Meski antara pabrikan otomotif saling bersaing, tapi dalam kasus tertentu mereka bisa bergandeng tangan. Terutama dalam memproduksi sesuatu yang tak mungkin atau terlalu mahal jika dibuat sendiri.

Kasus terbaru adalah Nissan Motor dan Toyota Motor. Dilaporkan Asia Nikkei, bersama dengan pemerintah negara asalnya, Jepang, mereka bertiga sepakat untuk kerja sama dalam hal pengembangan peta cerdas (intelligent maps) pada 2018.

Peta cerdas sendiri adalah teknologi kunci dalam mobil otonomos. Peta cerdas dapat menjadi semacam `mata` dari mobil otonomos dalam melihat lingkungan sekelilingnya.

Sederhananya, sistem pemetaan cerdas ini akan menyediakan informasi untuk mobil otonomos. Mobil dan peta cerdas akan saling berkomunikasi untuk mengetahui keadaan lalu lintas seperti lebar dan kondisi jalan.

Pihak yang saling bekerja sama, terutama Toyota dan Nissan, pertama-tama akan menggabungkan data mengemudi yang telah mereka miliki. Data mengemudi ini diperoleh dari konsumen mereka melalui perangkat yang ada di dalam mobil.

Selain Toyota dan Nissan, pemasok suku cadang otomotif kelas dunia, Bosch, juga rencananya akan turut serta dalam kerja sama. Juru bicara atau pejabat Toyota dan Nissan belum berkomentar terkait kerja sama baru ini.

Untuk diketahui, baik Nissan ataupun Toyota sedang berlomba membuat mobil otonomos.  Nissan berencana akan merilis mobil tanpa pengemudi pada 2020. Sementara Toyota telah berinvestasi sebesar US$ 50 juta untuk keperluan riset dan pengembangan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya