Liputan6.com, Jakarta - Meski kendaraan jenis terbaru bermunculan, tidak sedikit masyarakat Indonesia mempertahankan atau membeli model lawas atau jadul (jaman dulu). Salah satu penyebab mobil lawas tetap memiliki perfoma mumpuni, yakni melakukan penggantian oli harus dilakukan dengan baik dan teratur.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Assistant Sales Manager Aftermarket AISIN Asia Indonesia Benny W Liem, agar mobil jadul tetap memiliki performa baik, maka penggunaan oli mobil lawas harus berbeda treatment-nya.
Kata Benny, oli yang paling cocok untuk mobil jadul, yaitu menggunakan kadar oli yang lebih kental.
“Kebutuhan oli itu harus melengkapi kebutuhan daya mesin, semakin tahun (mobil lama), semakin presisi antar-seher (piston) dan rumahnya. Jadi, contohnya pakai oli 20W-50. Nah, oli 20W-50 tidak cocok untuk mobil keluaran baru, karena ring seher dan rumahnya masih rapat,” ungkap Benny saat ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Sebaliknya, bagian mesin baru biasanya masih rapat satu sama lain. Alhasil, oli encer hanya jadi pilihan yang tepat, seperti 10W-30 atau 10W-40.
Jika mesin jadul menggunakan oli encer, maka masalah yang timbul adalah kinerja mesin tak berfungsi maksimal, karena lubang beberapa part akan terlewati oli sehingga mesin terasa lebih kasar.
Disarankan, untuk mobil di atas 10 atau 15 tahun, tidak menggunakan oli encer. Jika itu dilakukan, tidak menutup kemungkinan bagian jeroan mesin akan saling bersentuhan sehingga menimbulkan gesekan.
Jika itu terjadi, kemungkinan mesin akan kendor satu sama lain, dan membuat performa mesin menjadi kasar. Adapun mobil baru juga cocok menggunakan oli synthetic, karena dapat sekaligus membersihkan kotoran dan membuat mobil menjadi cepat.
Simak Video Menarik Berikut Ini: