Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerjasama dengan Universitas Budi Luhur (UBL), tengah mengembangkan mobil listrik, BLITS. Mobil ramah lingkungan ini bukan mobil sembarangan, pasalnya mobil karya anak bangsa ini juga bakal turun di Reli Dakar 2019.
Baca Juga
Seperti halnya proyek motor listrik Gesits, apakah ITS nantinya akan menggandeng Garansindo?
Dijelaskan Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Tim Pengembangan mobil listrik ITS Surabaya, tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa terjadi (kerjasama dengan Garansindo). Namun, pihaknya saat ini masih akan fokus melakukan pengembangan mobil listrik berperforma tinggi ini.
"Kita lihat nanti, artinya saat ini kan semua masih berwacana khususnya di mobil listrik. Apakah hanya mendatangkan mobil dari luar untuk dibawa ke Indonesia, atau berkeinginan untuk bikin sendiri," jelas Nur Yuniarto saat berbincang dengan Liputan6.com, melalui pesan elektronik, Rabu (26/7/2017).
Lanjutnya, segala kemungkinan bisa terjadi dua tahun mendatang, karena kondisinya sudah semakin jelas. "Pihak Garansindo juga masih menahan diri untuk mobil listrik, jika nantinya tertarik bisa saja atau ada pihak lain yang tertarik," tambahnya.
Sebenarnya, jika hanya untuk produksi dengan skala terbatas, mungkin sampai 10 unit per bulan pihak ITS masih bisa melakukannya sendiri. Namun, jika sudah harus beralih menjadi industri, dengan kapasitas 100 unit per bulan misalkan, ya memang harus punya pabrik dan keterlibatan pihak lain.
Untuk diketahui, mobil listrik reli Dakar ITS dan UBL ini dibuat dengan terinspirasi dari platform milik Fin Komodo. Untuk motor listriknya memiliki daya sebesar 100 kW atau setara dengan sekitar 130 Tk.
Advertisement
Simak Video Menarik Berikut Ini: