Ini Bahaya Mencampur Oli Sembarangan

Setiap perusahaan oli memiliki formula sendiri dalam mencampur zat aditif untuk pembuatan produknya.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 31 Jul 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 12:20 WIB
Cek Kondisi Oli Mesin dalam 5 Menit
Pelumas mesin menjadi salah satu faktor maksimalnya performa mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah produsen pelumas di Indonesia semakin menjamur, tak heran jenis oli-oli terbaru muncul di pasaran dengan menawarkan berbagai keunggulan.

Namun faktanya, fungsi oli sendiri melumasi jeroan mesin agar tetap berjalan mulus, tetap menjadi pendingin mesin, serta meminimalisir gesekan antar logam yang dapat menimbulkan keausan.

Meski fungsi oli sama, namun Assistant Sales Manager Aftermarket AISIN Asia Indonesia, Benny W Liem melarang mencampur oli meskipun penggantiannya dalam kondisi sama-sama baru.

“Kalau awalnya pakai oli brand A, kemudian beralih ke brand B nah dua ini zatnya berbeda, karena sebenarnya kita tidak tahu pakai bahan kimia seperti apa. Ada kemungkinan terjadi reaksi apa kita tidak tahu, ya karena zat aditifnya berbeda-beda, “ ungkap Benny saat ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Benny menyatakan, jika kerap melakukan kombinasi dalam mencampur oli, tidak menutup kemungkinan kendaraan bisa mati total dan harus dilakukan bongkar mesin.

Matinya mesin mobil diketahui akibat terjadi reaksi kimia yang terbentuk dari beberapa zat berbeda, kemudian timbul kotoran sehingga membuat bagian mesin macet.

Benny menyarankan, untuk penggantian oli dilakukan pengurasan secara detail hingga bersih.

Cara yang cepat bisa juga disemprot angin lalu didiamkan agar oli mengalir keluar. Hal ini agar tak ada oli lama yang masih menempel di dinding mesin.

Oli filter juga kalau sudah pemakaian sekali, kita sarankan diganti. Kalau mau hemat biasanya 2 banding 1 , dua kali ganti oli dan satu kali pakai,” tutupnya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya