Rahasia Awet Muda si Banteng Putih, Bus Jadul yang Perkasa

Bus jadul Mercedes-Benz yang dijuluki bus Banteng Putih milik Bambang Tri Soepandji tak pernah mengalami kerusakan yang berarti sejak diproduksi pada 1991.

oleh Yurike Budiman diperbarui 24 Mar 2018, 14:11 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2018, 14:11 WIB
Bus Mercedes-Benz
Salah satu bus Mercedes yang juga memiliki julukan Bus Banteng, hadir di INCUBUS 2018 (haltebus.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bus jadul Mercedes-Benz OH 306S yang dijuluki Banteng Putih sudah berumur 27 tahun sejak diproduksi pada 1991. Banteng Putih ini merupakan koleksi pribadi dari Bambang Tri Soepandji, yang merupakan Technical Director PT Mobil Anak Bangsa (MAB).

Pria yang akrab disapa Ongky ini mengatakan bahwa bus kesayangannya itu tak pernah mengalami kerusakan.

"Tidak ada yang diperbaiki dari sejak membeli bus ini pada 2007. Dari awal masih bagus, waktu itu bus ini masih seperti baru, kilometernya masih sangat sedikit. Saya dapatnya 3 ribu kilometer," kata Ongky saat ditemui Liputan6.com, Kamis (22/3/2018) di pameran bus jadul Indonesia Classic N Unique Bus di Kemayoran.

Bus jadul dengan kondisi yang sangat baik merupakan hal yang jarang terjadi. Bahkan Ongky mengaku sudah sering membawa Banteng Putih ke luar kota.

"Setelah punya ini, hampir setiap bulan saya bawa bus ini hanya bertiga, berempat untuk ke Yogyakarta, ke Semarang, menikmati saja. Saya pernah bawa ke Bandung, Jawa Timur, ya semau saya saja mau ke mana. Kilometernya sekarang 80 ribuan, jadi sudah banyak saya pakai," katanya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Perawatan si Banteng Putih

Menurutnya, bus ini sangat nyaman bahkan tidak ada bunyi-bunyi yang mengganggu seperti kebanyakan bus tua lainnya. Namun ia tak memungkiri bahwa bodinya sudah ada karat meski sedikit. Hal itu dianggap sebuah kewajaran karena sudah berusia 27 tahun. Lalu apa rahasianya bisa merawat bus lawas seperti Banteng Putih tersebut?

"Perawatan hanya ganti oli, cek selang-selang rem, rutin. Ban mungkin baru sekali ganti sejak saya pakai. Wajar 80 ribu kilometer sekali ganti. Untuk ban serepnya bahkan belum pernah diganti. Seharusnya kalau ban serep sudah sangat tua harus ganti," ujar pria yang sudah lebih dari 30 tahun berkecimpung di dunia otomotif ini.

"Kami rawat rutin saja, kampas rem belum pernah ganti dari awal. Filter oli, solar, udara itu ganti. Joknya masih standar orisinalnya," lanjut dia.

Untuk bangku penumpang, Ongky mengurangi delapan bangku dan telah dimodifikasi untuk dibuat sofa di bagian tengah bus.

"Seat-nya sekarang 27, normalnya 35, saya bikin sofa," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya