Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang ingin mengalami ban meledak saat dalam perjalanan. Hal tersebut pasti membahayakan dan menghambat perjalanan.
Biasanya, ban meledak disebut lantaran kebanyakan udara. Menurut laman resmi Nissan, hal itu salah pengertian.
Advertisement
Baca Juga
Ban meledak saat berkendara sebagian besar terjadi bukan kerena kelebihan udara, tapi justru karena kekurangan tekanan udara.
Saat kempis, ada bagian dinding ban yang mengalami tekanan berlebihan dari bibir pelek yang ditekan ke bawah oleh bobot mobil.
Tekanan itu bisa menimbulkan gesekan dan panas lebih tinggi dari biasanya, kemudian akhrinya bisa menjadi penyebab pecah ban. Lain halnya dengan pecah ban karena kelebihan udara, maka pecahnya pasti langsung terurai.
Supaya terhindar dari insiden tak menyenangkan ini, ada baiknya untuk menggunakan ukuran tekanan udara yang direkomendasikan pabrikan.
Sumber: Otosia.com
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 Cara Mudah Merawat Ban
 Ban satu-satunya bagian dari mobil yang bersentuhan langsung dengan aspal atau tanah. Selain menopang daya angkut, ban juga dapat berperan untuk menstabilitas laju kendaran hingga menjadi faktor penting dalam keselamatan.
Karenanya, ban wajib diperhatikan kondisinya. Masalah yang sering timbul mulai dari kondisi tekanan angin kurang atau berlebihan, aus hingga mengalami kerusakan.
Â
BACA JUGA
Â
Perlu dicatat tekanan angin dalam ban bisa jadi masalah, karena secara alamiah tekanan angin pada ban bisa berkurang 1-2 psi per bulan. demikian dilansir Car Care Council, Jumat (19/10/2018).
Berikut ini beberapa masalah pada ban yang bisa Anda selesaikan sendiri menurut Kevin Rohlwing, Senior VP of Training, Tire Industry Association.
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement