Pakai Komponen Lokal 90 Persen, Mobil Pedesaan Dijual Bulan Depan

Kendaraan dengan fungsi utama mengakomodasi kebutuhan masyarakat pedesaan ini, akan mulai dipasarkan April 2019

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Mar 2019, 10:40 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 10:40 WIB
Presiden Joko Widodo Buka GIIAS 2018
Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mencoba Alat Mekanis Multiguna Perdesaan atau AMMDes pada pembukaan pameran mobil GIIAS 2018 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (2/8). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong kemandirian nasional, dan salah satunya dalam mengembangkan mobil pedesaan atau yang juga disebut Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) agar kompetitif di pasar nasional. Kendaraan dengan fungsi utama mengakomodasi kebutuhan masyarakat pedesaan ini, akan mulai dipasarkan April 2019.

"Pengembangan angkutan pedesaan ini, arahnya memang digunakan untuk di pedesaan, misalnya untuk mendukung pascapanen atau alat angkut hasil hortikultura," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto ketika melakukan kunjungan kerja ke PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (27/3/2019).

Kendaraan yang disebut AMMDes-KMW ini bisa pula dilengkapi dengan aplikasi lainnya sesuai kebutuhan, seperti untuk penjernih air. "Beberapa waktu lalu, pascabencana di Palu, Kemenperin mengirimkan lima prototipe AMMDes-KMW penjernih air ke Palu. Dari uji coba, ternyata respons masyarakat di sana sangat luar biasa karena merasa terbantu," tegas Airlangga.

Lanjut Airlangga, penggunaan kendaraan pedesaan ini diyakini mampu menopang peningkatan produktifitas pertanian, perkebunan, dan perikanan.

"Alat multiguna ini juga telah diuji coba di kawasan hortikultura, yakni daerah penghasil pisang di Tanggamus, Lampung yang digunakan untuk pengangkutan pisang saat panen untuk menjaga kualitasnya saat diangkut dari kebun ke packing house," tambahnya.

Selain itu, AMMDes-KMW telah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba, termasuk dilakukan uji tipe dengan model dasar, yaitu unit yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO). Mesin yang digunakan pada model ini, telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik, seperti di medan off road dan berbukit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

"Selain itu, model tersebut juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam, dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 Tk," imbuhnya.

Tidak hanya itu, AMMDes-KMW juga dilengkapi dengan sistem suspensi, sabuk pengaman tiga titik, sistem differential lock pada roda penggerak belakang, sistem pengereman hidrolik, rem tangan, lampu sorot depan, lampu belok, lampu rem, lampu mundur, klakson, windshield glass dan wiper. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) AMMDes-KMW sekitar 90 persen dari jumlah komponen yang digunakan dalam setiap unit AMMDes-KMW. Hanya transmisi dan beberapa bagian dari mesin saja yang masih impor.

"Untuk uji tipe, sudah diuji di Kementerian Perhubungan, dan dalam waktu dekat mereka akan keluarkan izinnya. Tentunya, AMMDes-KMW akan menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan. Bahkan, salah satunya sedang diuji coba sebagai feeder ambulans di pedesaan. Sebab, ada berbagai wilayah yang memang sulit di jangkau, dengan angkutan ini diharapkan bisa menjangkau masyarakat lebih luas," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya