Ban Mobil Perlu Dirotasi, Ini Alasannya

Meski terdengar sederhana, rotasi ban berperan penting untuk menjaga kondisi ban. Karena tingkat keausan di tiap sisi bisa berbeda-beda dan banyak faktor yang memengaruhi habisnya si tapak ban.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2019, 12:10 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2019, 12:10 WIB
Rotasi ban mobil
Rotasi ban mobil (TireBuyer)

Liputan6.com, Jakarta Meski terdengar sederhana, rotasi ban berperan penting untuk menjaga kondisi ban. Karena tingkat keausan di tiap sisi bisa berbeda-beda dan banyak faktor yang memengaruhi habisnya si tapak ban.

 “Jadi biar pemakaian dan habisnya ban bisa merata, dilakukan rotasi,” jelas Frankie Paduli, Manager General Affair PT Bridgestone Tire Indonesia.

Faktor pertama, sistem penggerak yang digunakan mobil. Ban yang terhubung dengan perangkat ini bakal lebih cepat habis. Selanjutnya pengereman. Bagian depan tentu yang paling aktif menerima tekanan dari komponen penghenti laju. Maka diperlukan rotasi agar roda lebih awet.

"Karena lazimnya saat ini penggerak roda depan dan yang belakang mengikuti, biasanya yang depan lebih cepat aus," kata Frankie.

Ban yang jarang mendapatkan perlakuan ini, selain cepat habis juga membahayakan. Perlu diwaspadai, ban gundul berisiko mengalami kehilangan traksi. Dampaknya, mobil jadi sulit dikendalikan. Apalagi saat melewati jalan basah atau di tengah kondisi hujan, Anda bisa saja terlibat kecelakaan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Formula Rotasi

Namun, perlu diketahui terdapat formula yang perlu diikuti sebelum merotasi, agar hasil optimal. Komposisinya mengikuti sistem penggerak. Untuk mobil front wheel drive (FWD) ada dua pola. Pertama meletakkan kedua ban depan ke belakang sesuai posisi. Sedangkan roda belakang dipindahkan menyilang.

Alternatif lain, dengan membentuk pola X. Jadi ban belakang ditempatkan ke depan dengan posisi yang sudah bertukar. Kondisi ini berlaku pula untuk roda depan. Langkah itu penting, karena FWD membuat ban bekerja ekstra karena diajak berakselerasi dan bermanuver mengikuti putaran kemudi. Untuk penggerak roda belakang (rear wheel drive) dan all wheel drive (AWD) hanya ada satu, yaitu memposisikan ban belakang ke depan sesuai letaknya. Diikuti ban depan yang dibalik tempatnya.

Lantas kapan waktu yang tepat untuk memutar ban? Saat melakukan servis berkala di bengkel atau tiap 10 ribu km. Tetapi, bila dirasa perlu kurang dari masa itu, tak ada salahnya. Sebenarnya Anda bisa mengaplikasikan sendiri di rumah, tetapi hal ini punya sisi buruk. Ban bisa saja menjadi tidak seimbang atau tak lurus. Karena itu dibutuhkan spooring dan balancing. Proses ini hanya bisa dikerjakan di bengkel. Selain itu, ada benefit lain, tenaga mekanik biasanya memeriksa terlebih dahulu dan memilih ban yang dinilai perlu ditukar.

“Setelah servis kalau merasa perlu dilakukan rotasi, ya kita lakukan,” tutupnya.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya