Listrik Padam, Mitsubishi Outlander PHEV Bisa Jadi Genset

Pemadaman listrik Jawa-Bali yang terjadi beberapa hari lalu menghebohkan semua pihak. Listrik padam menimbulkan kepanikan, terlebih lagi banyak perangkat rumah tangga yang tak berfungsi, seperti kulkas.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2019, 06:01 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 06:01 WIB
Mitsubishi Outlander PHEV
Mitsubishi Outlander PHEV diklaim dapat menempuh jarak hingga 600 kilometer dengan kondisi tangki bensin dan baterai terisi penuh. (Amal A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemadaman listrik Jawa-Bali yang terjadi beberapa hari lalu menghebohkan semua pihak. Listrik padam menimbulkan kepanikan, terlebih lagi banyak perangkat rumah tangga yang tak berfungsi, seperti kulkas.

Saat itu terjadi, sebetulnya salah satu sistem Mitsubishi Outlander PHEV bisa jadi penolong. Sebab daya (listrik) yang ada di dalam mobil bisa menjadi cadangan, bak power bank. Anda bisa menggunakan outlet port untuk menyalakan lampu dan benda elektronik lain di rumah. Posisi stopkontak ada di bagasi belakang.

Namun kapasitas terpasang terbatas. Maksimal 1.500 watt yang bisa Anda gunakan. Sedangkan daya listrik yang mampu ditampung baterai lithium-ion Mitsubishi Outlander PHEV 13,8 kWh. Total voltase-nya mencapai 336V. Menurut pabrikan, bila kapasitas terpasang (maksimal) itu terpakai, bisa digunakan sekitar sembilan jam. Selama baterai yang bekerja, tetap senyap, tak ada aktifitas dari mesin bensin. Sistem mampu menyuplai listrik ke rumah hingga daya baterai berkisar 20 persen. Engine 2,4 liter siap menyala dan menyuplai listrik jika baterai mulai lemah.

"Ya itu benar, Outlander PHEV bisa jadi genset. Memang pada saat baterai masih terisi penuh, bisa dijadikan seperti power bank atau genset. Tapi maksimum output daya 1.500 watt. Caranya, cukup colok ke power socket di bagasi belakang, mau lampu, kulkas, macam-macam," ungkap Irwansyah Siregar, Head of PC Technical Service & CS Support Section, beberapa waktu lalu.

Itulah kelebihan fitur Outlander PHEV yang dipasarkan di Indonesia. Kalau dinalar, apakah tidak sayang bila mobil seharga nyaris Rp 1,3 miliar ini digunakan untuk mengaliri listrik di rumah? Toh saat listrik padam, kita bisa pakai generator konvensional yang lebih minim perawatan. Tapi tidak begitu. Itu hanya salah satu kemampuan Outlander PHEV, yang sebetulnya bisa terkoneksi dengan Dendo Drive House.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dendo Drive House (DDH)

Mitsubishi Outlander PHEV Bisa Diretas Pakai Smartphone
Peneliti menemukan kelemahan fatal dari Mitsubishi Outlander PHEV. Alarm Outlander hybrid ini ternyata bisa dimatikan via jaringan WiFi.

Begini penjelasannya. Mitsubishi Motors mulai gencar promosi sistem itu di Geneva International Motor Show, Maret lalu. Lewat DDH, ada ekosistem energi baru. Sistem ini memungkinkan Anda untuk menghasilkan dan menyimpan energi secara otomatis, antara mobil dan rumah pemilik. Paket ini ditawarkan pada pelanggan di showroom ketika mereka membeli EV/PHEV. Baru ada di Jepang dan Eropa tahun ini.

Kemasan itu terdiri dari EV/PHEV, pengisi daya dua arah, panel surya dan power bank di rumah. Pelanggan mengisi daya EV/PHEV-nya di rumah. Pakai tenaga surya dan bisa memasok listrik dari EV/PHEV ke rumah. DDH membawa banyak manfaat bagi pelanggan. Mencakup penghematan biaya listrik dan penyediaan sumber daya darurat.

Jadi, Anda dapat mengurangi biaya bahan bakar dengan menggunakan panel surya untuk menghasilkan listrik pada siang hari. Sementara pada malam hari, konsumen dapat menggunakan pengisi daya dua arah. Untuk memasok daya dari EV/PHEV ke rumah mereka. Diharapkan, pemilik DDH dapat berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang rendah emisi karbon. Inilah proposal baru, yang ditawarkan Mitsubishi pada sistem elektrifikasi kendaraan. Bukan tak mungkin, saat regulasi dan pasar siap, Anda bakal menjumpai DDH di sini.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya