Liputan6.com, Jakarta - Porsche Macan dipastikan akan mendapatkan opsi full electric. SUV Jerman yang namanya terinspirasi hewan di Indonesia ini rencananya meluncur pada 2021.
Wujud berbeda lantaran penggunaan arsitektur Premium Platform Electric (PPE) terbaru milik Volkswagen Group. Inilah basis yang dikembangkan Porsche bersama Audi (merek group Volkswagen), dan sudah diaplikasi pada Taycan. Platform itu memiliki fleksibilitas baik, dapat diterapkan untuk konsep sedan GT atau SUV high-end. Menurut Porsche Deputy Chairman, Lutz Meschke, seperti dilansir dari Autocar.co.uk (14/10), pengaplikasiannya dapat mengurangi ongkos pengembangan hingga 30 persen, dibandingkan membangun platform baru.
Advertisement
Rintangan terbesar dalam menghadirkan Macan elektrik diungkapkan Julian Baumann, Direktur Porsche SUV, terletak pada desain. Pasalnya, SUV itu mempunyai wujud yang tidak begitu aerodinamis. Bila bentuk seperti ini ditambahkan baterai 600 kg, tentunya berpengaruh pada performa. Beberapa solusinya, menurut Baumann, penerapan titik gravitasi yang rendah, serta hidung yang dibuat lebih landai dengan absennya mesin konvensional.
Meski begitu, ia tak bakal mengikuti gaya Taycan atau menjadi Coupe SUV. Porsche tetap mengusung konsep mobil harian yang fungsional, mampu mengangkut banyak barang dan lapang bagi penumpangnya. Kabarnya, dia menggendong sistem penggerak empat roda, berkat pemakaian motor listrik di tiap pasang roda.
“Desain dari Porsche Macan elektrik dengan mudah dikenali, meskipun struktur bodinya berbeda dari model sekarang. Selain itu, kami ingin mempertahankan DNA dari model sebelumnya,” terang Julian.
Varian Terkencang
Versi paling bertenaga diperkirakan mampu menghasilkan tenaga puncak hingga 699 Tk dan momen puntir 1.016 Nm. Beberapa pilihan nantinya tersedia. Dua yang paling galak dibubuhkan badge Turbo dan Turbo S, mirip seperti Taycan. Urusan pengendalian, Porsche menyematkan teknologi pengontrol elektronik terkini, yang dapat mengatur kinerja motor listrik dan roda. Hal itu membuatnya bisa melintasi medan offroad secara efektif dan andal.
Sebagai langkah awal, Macan elektrik disuguhkan bersama versi mesin pembakaran konvensional. Mengingat tak semua konsumen mau menerima, serta kesiapan tiap-tiap negara menyambut kendaraan ramah lingkungan bertenaga baterai. Ini artinya tak menutup kemungkinan mobil berbahan bakar fosil Porsche digantikan sepenuhnya dengan elektrifikasi.
"Cukup sulit untuk memastikan kapan transformasi ini selesai (mesin konvensional ke elektrifikasi). Prediksinya, 30 sampai 40 persen penjualan Porsche keseluruhan dalam 5 tahun mendatang merupakan model elektrik," ungkapnya.
Ke depannya Porsche punya visi menciptakan lithium-ion lebih efisien hingga 20-25 persen. Bahkan ada kemungkinan memproduksi baterai lebih kompak (setengah kali sumber daya saat ini) dengan kapasitas sama. Tapi rencana ini baru terealisasi pada lima sampai 7 tahun mendatang.
Sumber: Oto.com
Advertisement