Mungkinkah Mobil Wapres Gunakan Bensin Eceran, Ini Penjelasannya

Mobil dinas Wakil Presiden menjadi perhatian, setelah video pengisian bahan bakar menggunakan jeriken di pinggir jalan viral di media sosial.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 12 Jul 2020, 16:10 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2020, 16:10 WIB
Kibarkan Bendera Merah Putih, Pegawai Istana Lepas Rombongan Jokowi ke Gedung Parlemen
Mobil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bersiap menuju gedung DPR di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi-Ma'ruf Amin kembali dilantik sebagai Presiden-Wapres RI periode 2019-2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Mobil dinas Wakil Presiden menjadi perhatian, setelah video pengisian bahan bakar menggunakan jeriken di pinggir jalan viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Mercedes-Benz S600 Guard kelir hitam berpelat merah bertuliskan Indonesia 2 dan berbendera merah putih disebut kehabisan bensin. Berdasarkan spesifikasi dari situs resmi Mercedes-Benz, kapasitas tangki sedan mewah asal Jerman ini mampu menampung 80 liter BBM.

Menanggapi hal tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar meluruskan soal video mobil VVIP tersebut.

Oemar menjelaskan, mobil itu bukanlah sedang diisi bensin eceran, melainkan tengah mengisi bensin cadangan lantaran SPBU setempat tidak memiliki bahan bakar dengan kriteria sesuai spesifikasi mobil Wapres.

"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," tulis Oemar dalam keterangan resminya, Sabtu (11/7/2020).

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Mungkinkan Mobil Mewah Menggunakan BBM Eceran?

Menanggapi pertanyaan itu, Taqwa Surya Swasono, Tuner Garden Speed sekaligus pemerhati teknologi kendaraan menyebut seluruh mesin mobil bisa saja menggunakan BBM beroktan rendah.

"Saya enggak bisa komentar kalau mengenai mobil itu (mobil wapres), karena tak tahu pasti spesifikasi kendaraannya. Tapi apapun mesin yang dipakai, berapa pun kapasitasnya, itu tak terkait langsung dengan bahan bakar yang digunakan. Jadi, pengaturan mesinnya yang berpengaruh ke (penggunaan jenis) bahan bakar," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (12/7/2020).

"Mobil apapun memakai bahan bakar yang kurang sesuai pasti ada efeknya. Tapi apakah efeknya dalam jangka pendek atau panjang hanya waktu yang bisa menjawab," tambahnya.

Manual Book Kendaraan

Selain itu, Taqwa juga menegaskan, penggunaan BBM yang cocok untuk kendaraan dapat dilihat pada manual book yang diberikan pabrikan. Karena itu, pemilik harus memperhatian dengan baik panduan yang terdapat pada manual book.

"Jadi kita jangan hanya melihat bodi mobil saja. Karena ada beberapa mobil yang memang satu bodi tapi memiliki beberapa pilihan mesin. Kalau mobil itu harus melihat manual book, karena memang di situ terdapat anjuran terkait mesin dan bahan bakar yang sesuai," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya