Fokus Kendaraan Listrik, Hyundai Pangkas Produksi Mobil Konvensional

Hyundai Motor Group akan memangkas jumlah model dengan mesin pembakaran konvensional (bensin dan diesel)

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Mei 2021, 13:07 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 13:07 WIB
Hyundai investasi di Amerika Serikat senilai Rp 105 miliar (nbc2)
Hyundai investasi di Amerika Serikat senilai Rp 105 miliar (nbc2)

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Motor Group akan memangkas jumlah model dengan mesin pembakaran konvensional (bensin dan diesel). Hal tersebut guna mengurangi sumber daya manusia, untuk berinvestasi dalam pengembangan kendaraan listrik. Demikian diungkapkan dua sumber yang dekat dengan Hyundai, kepada Reuters, Jumat (28/5/2021).

langkah tersebut akan menghasilkan pengurangan sebesar 50 persen model yang masih menggunakan bahan bakar fosil, ungkap salah seorang sumber tersebut. Strategi ini juga telah disetujui oleh jajaran manajemen, pada Maret lalu.

"Ini adalah langkah bisnis yang penting, pertama dan terutama memungkinkan pelepasan sumber daya R&D untuk fokus pada yang lainnya, motor listrik, baterai, sel bahan bakar," kata sumber tersebut.

Sementara itu, Hyundai sendiri tidak secara khusus menjawab pertanyaan terkait masa depan model bensin atau diesel ini.

Tapi yang pasti, Hyundai mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungannya, seperti mobil hidrogen dan listrik baterai.

Hyundai juga menambahkan, pihaknya akan mencoba meningkatkan efisiensi jajaran kendaraan pembakaran internal (ICE) di pasar negara berkembang.

Selain itu, perusahaan juga bertujuan untuk secara bertahap memperluas penawaran mobil full listrik di pasar utama, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Cina dengan target elektrifikasi penuh pada 2040.

Sebagai informasi, Hyundai Motor Group yang juga menaungi Hyundai Motor Co, Kia Corp, dan Genesis menargetkan mampu menjual sekitar satu juta unit mobil listrik pada 2025.

Jumlah tersebut, untuk meraih pangsa pasar sebesar 10 persen secara global.

3 Hal Ini Bisa Pangkas Harga Mobil Listrik

Keberadaan mobil listrik memang menjadi sorotan baru bagi konsumen otomotif. Teknologi yang diusung serta beberapa fitur unggulan, membuat masyarakat ingin meminang mobil dengan sumber daya baterai tersebut.

Namun, saat ini harga mobil listrik masih menjadi masalah utama bagi masyarakat yang ingin membelinya. Harga yang ditawarkan pun masih tergolong mahal, jika dibandingkan dengan mobil dengan mesin konvensional. Namun, Carsales Australia, memberikan beberapa pandangan terkait beberapa hal yang bisa membuat mobil listrik menjadi lebih murah nantinya.

Dalam informasinya tersebut, ada tiga hal yang disorot dan dipercaya bisa memangkas harga mobil listrik tersebut. Adapun ketiga fokus tersebut meliputi varian yang lebih banyak, baterai yang lebih murah, serta adanya insentif pajak untuk mobil listrik dari pemerintah setempat.

Berbekal tiga hal tersebut, dipercaya akan menjadi stimulus bagi konsumen untuk beralih dari mobil bermesin konvensional ke mobil listrik.

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya