Tabrak Disabilitas di Kampung Atlet Tokyo, Toyota Setop Operasi e-Pallete

Toyota telah mengumumkan untuk menghentikan operasi dari semua mobil tanpa pengemudinya, e-Pallete

oleh Arief Aszhari diperbarui 29 Agu 2021, 10:01 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2021, 10:01 WIB
E-pallete
Kendaraan yang disebut e-pallete ini merupakan fasilitas para atlet yang digunakan untuk mobilitas di kampung atlet. Mobil listrik besutan Toyota ini dapat membawa 20 orang sekaligus. (Foto: Olympics.com)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota mengumumkan untuk menghentikan operasi dari semua mobil tanpa pengemudinya, e-Pallete. Keputusan tersebut, menyusul setah kejadian alat transportasi itu menabrak seorang pejalan kaki di kampung atlet Paralimpiade Tokyo.

Atas kejadian tersebut, korban yang menyandang gangguan penglihatan ini mengalami luka-luka.

Dalam sebuah video, Kepala Eksekutif Toyota, Akio Toyota meminta maaf atas kejadian ini. "Kendaraan lebih kuat dari sesorang, jadi saya jelas khawatir tentang bagaimana mereka," jelasnya.

Pihak Toyota mengatakan, kecelakaan itu menunjukan adanya kesulitan bagi kendaraan otonomnya untuk beroperasi di dalam keadaan seperti di kampung atlet selama Paralimpiade Tokyo 2020. Pasalnya, di tempat tersebut, terdapat banyak tunanetra atau penyandang disabilitas lainnya.

"Ini menunjukkan bahwa kendaraan otonom belum realistis untuk jalanan normal," tambahnya.

Sebagai informasi, e-Pallete memiliki kapasitas penumpang hingga 20 orang plus empat area untuk penumpang berkursi roda. Kendaraan ini tidak memerlukan manusia untuk pengoperasiannya alias swakemudi.

Kendaraan ini dirancang dengan kabin rendah untuk memudahkan lansia dan pengguna kursi roda untuk dapat naik ke kabin dengan mudah.

Krisis Chip Semikonduktor, Toyota Bakal Potong Produksi Secara Global

Toyota Tak Sudi Logonya Digunakan untuk Kampanye Brexit
Toyota mengatakan akan mengajukan gugatan hukum terhadap kampanye Brexit karena tanpa izin menggunakan logo mereka.

Krisis chip semikonduktor yang terjadi di industri otomotif global dalam beberapa waktu belakangan, membuat banyak pabrikan mobil berhenti atau mengurangi produksi. Namun, salah satu jenama asal Jepang, Toyota masih mampu menghindari kondisi tersebut, dan mengamankan pembuatan kendaraannya.

Tapi, kabar terbaru menyebutkan, raksasa otomotif Negeri Matahari Terbit ini sudah mulai kekurangan chip semikonduktor, dan harus menyusutkan produksinya sebesar 40 persen mulai bulan depan seterusnya.

Dilansir Gaadiwaadi, pemotongan produksi ini akan dilakukan dalam skala global, dengan pabrik yang berlokasi di Kanada, Amerika Serikat (AS), Meksiko, dan banyak lagi.

Dalam berita lain, Toyota Amerika Utara menyatakan bahwa kekurangan chip semikonduktor akan merugikan merek tersebut, karena harus kehilangan sekitar 60.000 hingga 90.000 kendaraan.

Tapi, Toyota dinilai selektif dalam memangkas produksi. Karena truk dan SUV memiliki pangsa pasar yang lebih besar dan substansial, penghentian tersebut akan mempengaruhi produksi model dengan volume penjualan rendah.

 

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya