Liputan6.com, Jakarta - Oli menjadi salah satu komponen yang cukup penting untuk sebuah kendaraan bermotor. Memiliki fungsi penting, yaitu menjadi pelumas dari komponen juga partikel yang ada di dalam mesin sepeda motor, sehingga kinerja jadi lebih maksimal.
Bukan hanya dapat membuat performa roda dua jadi lebih maksimal, oli bisa menghindarkan terjadinya korosi, karena celah-celah yang ada di mesin tertutup sehingga debu ataupun kotoran berpartikel kecil tidak mudah masuk.
Namun, jika oli tidak sesuai anjuran atau menggunakan oli palsu akan berakibat fatal di mesin. Karena kandungan yang tidak sesuai standar maka akan berakibat bearing dibagian mesin menjadi aus, piston baret, dan bahkan yang terparah bisa membuat seal alami kebocoran ataupun rembes.
Advertisement
Penggunaan oli palsu bahkan bukan hanya berdampak pada kerusakan komponen juga partikel di mesin, akan tetapi memiliki efek domino yang tidak bisa dianggap enteng, membuat berkendara jadi tidak nyaman meski servis sudah dilakukan secara rutin, tidak ada jaminan seratus persen performa motor akan kembali prima.
Training Analytst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi menjelaskan, tak bisa dipungkiri jika oli palsu punya dampak negatif yang berantai. Paling serius adalah pengaruhi performa motor jadi lebih buruk, dan itu tidak menjadi jaminan bisa kembali seperti di awal performanya.
"Sudah begitu, dengan masuknya oli palsu part juga komponen dipastikan kondisi umurnya jadi lebih pendek dari yang seharusnya (cepat aus)," ujar Wahyu Budhi, dalam keterangan resmi, yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/8/2024).
Semakin maraknya peredaran oli palsu di pasaran bisa sangat merugikan pemiliki kendaraan sepeda motor. Pasalnya, oli yang seharusnya berikan perlindungan pada komponen mesin justru membuat komponen mesin jadi mudah rusak.
Ciri-Ciri Oli Palsu di Pasaran:
Untuk menghindari bahaya dari penggunaan oli palsu, konsumen yang cerdas sudah saatnya lebih aware mengenali ciri-cirinya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Kemasan:
Produsen oli palsu sering menambahkan label kertas putih sebagai segel di bagian atas kemasan, yang sebenarnya tidak ada pada kemasan oli asli.
2. Harga:
Harga oli palsu cenderung lebih murah dibandingkan oli asli. Jika menemukan oli dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normal, konsumen perlu berhati-hati.
3. Warna dan Bau:
Oli palsu biasanya punya warna yang lebih keruh dan berbau tidak sedap karena sudah dicampur dengan berbagai macam zat.
Â
Â
Advertisement