Liputan6.com, Jakarta - Maka Motors akan menjadi pemain baru di industri otomotif nasional. Hal itu diperkuat dengan didaftarkannya desain motor listrik hasil pengembangan Maka Motors ke situs Dirjen Kekayaan Intelektual (DJKI).
Meski bukan desain final, tampilan motor listrik perdana Maka Motors ini nampak menarik. Perawakannya agak bongsor, mirip-mirip dengan produk skutik 150cc. Desainnya cukup agresif dengan garis tegas dan sudut-sudut lancip di beberapa bagian.
Baca Juga
Dari segi posisi berkendara, diperkirakan menawarkan kenyamanan karena posisi stang yang agak tinggi, serta pijakan kaki yang rileks. Dengan konfigurasi seperti ini tentunya akan nyaman digunakan baik di jalur perkotaan maupun perjalanan jauh.
Advertisement
"Tapi produk akhirnya akan jauh lebih bagus dari desain, karena desain itu kami daftarkan ke DJKI dari awal 2024, jadi banyak pengembangan yang kami lakukan untuk sentuhan akhir. Desainnya kami sesuaikan dengan kebutuhan dan selera orang Indonesia karena yang buat juga memang 100 persen orang Indonesia," klaim CEO MAKA Motors Raditya Wibowo kepada wartawan di Jakarta.
Tersiar kabar, peluncuran motor listrik ini akan dilakukan pada awal 2025. Maka Motors pun tak menampik kabar tersebut, namun enggan memberikan informasi secara rinci.
"Mohon maaf, detail tanggal dan lokasi launching-nya belum bisa saya sampaikan saat ini. Yang pasti di awal tahun nanti masyarakat sudah bisa mencoba dan membeli produk perdana kami ini," tutup Raditya.
Pakai Motor Listrik Menghemat Pengeluaran
Penggunaan sepeda motor listrik semakin diminati di Indonesia, salah satunya karena potensi penghematan biaya operasional yang signifikan. Raditya Wibowo, CEO MAKA Motors, mengklaim bahwa pengguna motor listrik dapat menghemat hingga Rp 11 juta per tahun dibandingkan dengan pengguna motor bensin 125 cc.
"Pengeluaran untuk bensin 125 cc per bulan bisa mencapai Rp 1.123.000. Artinya, motor listrik bisa menghemat sekitar Rp 979.000 per bulan atau Rp 11.748.000 per tahun," ungkap Raditya, seperti dilansir Antara.
Klaim ini didasari pada fakta bahwa pengguna motor di Indonesia, khususnya di Jakarta, seringkali menempuh jarak jauh setiap harinya. Penelitian internal MAKA Motors menunjukkan banyak pekerja di Jakarta yang berdomisili di luar kota dan harus melakukan perjalanan jauh setiap hari.
"Jika menggunakan motor bensin 110 cc yang paling irit, biaya operasional per bulan bisa mencapai Rp 765.000. Sementara dengan motor listrik, biaya operasional untuk jarak yang sama hanya Rp 144.000," tambah Raditya.
Selain hemat bahan bakar, motor listrik juga memiliki biaya perawatan yang lebih rendah. Penggantian oli dan suku cadang yang rutin diperlukan pada motor bensin tidak diperlukan pada motor listrik.
Ditambah lagi, program subsidi pemerintah untuk kendaraan listrik yang diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Namun, perlu diingat bahwa angka penghematan Rp 11 juta ini merupakan estimasi berdasarkan asumsi tertentu. Faktor-faktor seperti jarak tempuh harian, tarif listrik, dan harga motor listrik itu sendiri dapat memengaruhi angka sebenarnya.
Meskipun demikian, potensi penghematan yang ditawarkan motor listrik tetap menjadi nilai tambah yang signifikan. Pilihan sepeda motor listrik semakin menarik, terutama bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jauh dan menginginkan efisiensi biaya operasional.
Advertisement