Prijanto: Jika Dukung Ahok, Megawati Banting Harga Diri

Prijanto menjelaskan, sejak PDIP membuka seleksi calon gubernur Ahok tidak pernah ikut ambil bagian.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Agu 2016, 11:25 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 11:25 WIB
Senyum Ahok saat Dilantik Jadi Gubernur
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan ucapan selamat kepada Basuki Tjahaja Purnama usai acara pelantikan Gubernur di Istana Negara, Rabu (19/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menilai, PDIP sedang bertaruh dengan harga diri pada Pilkada DKI Jakarta. Harga diri akan dikorbankan bila pada akhirnya PDIP mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Prijanto menjelaskan, sejak PDIP membuka seleksi calon gubernur, Ahok tidak pernah ikut ambil bagian. Malah komentar bernada tantangan kepada PDIP kerap dimunculkan Ahok. Salah satunya, meminta PDIP berkomunikasi kepada TemanAhok bila ingin meminangnya.

"Ini fatal menurut saya. Baik harga diri pribadi sebagai ketum maupun partai," kata Prijanto saat diskusi "Tensi Tinggi Pilkada DKI" di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/8/2016).

Keangkuhan Ahok, ujar Prijanto, semakin terlihat saat dia mendapat dukungan dari tiga parpol, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar. Saat itu, Ahok dengan tegas mengatakan tak perlu sosialisasi kepada partai lain karena sudah dapat dukungan dari tiga partai itu.

"Ini benar-benar bagi saya menggugah adrenalin PDIP selaku partai ideologis," ujar Prijanto.

Bagi Prijanto, Megawati akan sangat memperhatikan harga diri partai dan dirinya dalam menentukan pilihan calon di Pilkada DKI Jakarta. Mega akan merusak harga dirinya bila mendukung Ahok.

"Jelas. Kalau Bu Mega dukung Ahok mengapa sebegitu mahalnya banting harga diri, ada apa," pungkas Prijanto.

 

***

EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya