Megawati Tidak Prioritaskan Pilkada DKI Jakarta, Ini Alasannya

Menurut Gembong, DKI Jakarta masuk dalam kluster 1 pilkada.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 13 Agu 2016, 10:11 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 10:11 WIB
20150628-Megawati Resmikan Sekolah Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan-Jakarta-Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto 1
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri (kiri) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat pembukaan sekolah calon kepala daerah PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (28/6/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kadernya memprioritaskan pengajuan pasangan calon kepala daerah untuk wilayah di luar Jakarta terlebih dulu.

Alasannya, karena partai berlambang banteng moncong putih itu lebih mudah menentukan siapa yang bakal diusung di Pilkada DKI ketimbang daerah lain.

"Bu Mega sudah melakukan kajian komprehensif, DKI ini dalam konteks pencalonan relatif lebih mudah," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, Gembong Warsono, kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (13/8/2016).

Menurut Gembong, DKI Jakarta masuk dalam kluster 1 pilkada. Artinya, PDIP tak perlu mencari teman koalisi untuk mengusung calon gubernur. Sebab, perolehan kursi PDIP di DKI sudah memenuhi syarat mengajukan sendiri calonnya.

"Kalau kita maju tidak harus koalisi jadi tidak perlu buru-buru untuk memutuskan," kata dia.

Sementara itu, Gembong juga membantah jika Megawati sudah memutuskan untuk mengusung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI.

"Sampai hari ini belum ada keputusan partai, DPP belum memutuskan," ujar Gembong.

Gembong menegaskan, PDIP di tingkat provinsi sudah tegas menolak Ahok. Bahkan sudah tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan yang beranggota partai-partai non-Ahok.

"Kalau di tingkat provinsi sudah clear tolak Ahok. Tetapi kewenangan di tingkat DPP. Tinggal DPD menyampaikan," kata dia.

Meski begitu, Gembong menegaskan, Ahok masih berpeluang didukung oleh PDIP. Tapi harus mengikuti mekanisme partai.

"Peluang masih ada lah sepanjang yang bersangkutan mengikuti partai seperti penjaringan, mekanisme baku yang harus diikuti oleh semua orang, terkecuali kader yang mendapatkan penugasan dan pengusulan," tutup Gembong.

 

***

EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya