Tim Pemenangan Anies-Sandiaga Galang Gerakan Rp 50 Ribu

Ia menyebut gerakan ini terinspirasi dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 30 Sep 2016, 12:04 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2016, 12:04 WIB
20160925-Anies-Sandiaga Uno Acungkan Jempol Sebelum Jalani Tes Narkoba di BNN-Jakarta
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengacungkan jempol sebelum memasuki laboratorium Gedung BNN, Jakarta, Minggu (25/9). Anies-Sandiaga akan mengikuti tes narkotika sebagai salah satu syarat maju di Pilgub DKI 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, mengatakan akan menginisiasi gerakan yang melibatkan masyarakat untuk mengampanyekan pasangan bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Mardani menyebutkan, pihaknya akan menerapkan Gerakan Lima Puluh Ribu (Geribu). Dia berharap, dengan adanya gerakan tersebut akan ada partisipasi masyarakat Ibu Kota di dalamnya.

"Kita berharap ada public engagement dan public funding, karena Mas Anies mengingatkan ini bukan kampanye, ini gerakan kampanye. Kita mengajak semua warga Jakarta aktif untuk bersama kita membangun gerakan agar Jakarta menjadi lebih baik," kata Mardani di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Ia menyebut, gerakan ini terinspirasi dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ada gerakan 1 dolar hingga 5 dolar AS dan tidak lagi menggunakan para pengusaha besar.

"Contohnya sudah banyak, tapi intinya ini bukan untuk kemenangan Anies-Sandi. Ini tentang kerja sama warga Jakarta untuk menghasilkan yang lebih baik," ucap dia.

Mardani menjelaskan, kalaupun sumbangannya Rp 10 ribu, itu sudah bagus sekali. Ini sudah menunjukkan partisipasi publik kepada proses politik.

"Semua orang punya hak untuk mengubah Jakarta. Ini bukan tentang apa maunya Mas Anies-Sandi, mari kita rumuskan bersama," kata dia.

Dia mengatakan, untuk transparansi dana dari yang diterima dari masyarakat, akan ada rekening terdaftar yang bisa diakses publik, dan selalu ada laporan yang teraudit setiap bulannya.

"Kita mau transparansi dari awal, karena menurut saya, semakin banyak publik yang terlibat, makin sedikit keterlibatan para pembeli, rente dan kekuasaan terlibat. Dan itu makin sehat politik kita," Mardani menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya