Djarot Terima Keluhan Banjir dari Warga Pasar Rebo

Djarot mengatakan, kedatangannya ke kampung warga Pasar Rebo atas nama diri pribadi dan keinginannya sendiri.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 28 Okt 2016, 13:56 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 13:56 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Menyambangi rumah Ketua RW 08 di daerah tersebut, dia mendengarkan sejumlah permasalahan yang dikeluhkan masyarakat, salah satunya banjir.

Ketua RW 08 Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Sugeng Karno, mengatakan permasalahan utama di daerah tersebut memang soal banjir. Bahkan, luapan air pun merembet hingga ke RW lain.

"RW 08 masalahnya banjir. Kesempatan ini kami sampaikan. Bukan hanya di sini, tapi RW 02, RW 12, RW 10, bahkan nyeberang ke Kecamatan Kramat Jati. Berarti dua kecamatan banjir," tutur Sugeng di kediamannya, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2016).

Dia menyampaikan, pihaknya sudah mengusulkan penanggulangan sejak 2014. Hanya saja, anggaran yang mencapai Rp 1,4 miliar, ternyata belum cukup untuk menjalankan proyek tersebut.

"Usul kami dari 2014 sudah kami sampaikan untuk membuat sodetan 800 kilometer ke Kali Ciliwung sekitar sini. kalau disodet bisa bebas banjir. Banjir ini masuk ke rumah kami. Mumpung ketemu Bapak, kami ungkapkan," jelas dia.

Sebelum menjawab hal tersebut, Djarot menegaskan, kehadirannya bukan untuk kampanye meski hari ini sudah masuk jadwal kampanye yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.

Kedatangan ke kampung warga Pasar Rebo disebutnya merupakan atas nama diri pribadi dan keinginannya sendiri.

"Njeh (iya). Saya sampaikan posisi saya ini wakil gubernur yang lagi cuti. Sekarang kesempatan saya untuk mendengarkan, terjun ke masyarakat dan melihat," ujar Djarot.

Soal banjir, Djarot mengaku sebenarnya sudah langsung menanyakan hal itu saat menelusuri jalan menuju rumah Ketua RW 08. Kondisi jalan dan pemukiman yang terlihat cekung secara kasat mata, membuatnya sudah menduga kawasan tersebut terdampak banjir.

"Tadi usul jalan paling cepat itu bikin sodetan ke Kali Ciliwung. Saya tadi tanya ke Pak RW langsung, kalau sodetan berapa panjangnya. 800 meter sampai 1.000 meter. Nabrak rumah orang nggak. Katanya mboten, enggak. Karena itu kita akan usahakan," terang dia.

Djarot pun berencana membuat sumur resapan air di permukiman tersebut. Dibanding harus membuang air hujan langsung ke sungai, akan lebih baik dijadikan tampungan air terlebih dahulu jika memungkinkan.

"Di beberapa tempat yang ada cekungan nanti akan kita buat sumur-sumur resapan. Itu kan air berkah Tuhan. Nanti kita kembalikan ke tanah dan cadangan air jadi banyak. Kalau nggak muat di sumur resapan ya baru dibuang ke Kali Ciliwung sodetan," pungkas Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya