Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali mengunjungi Pimpinan PBNU Said Aqil Siraidj. Dalam kunjungannya, Anies-Sandi turut didampingi Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Anies Baswedan mengaku pertemuannya dengan pimpinan PBNU itu dalam rangka silaturahmi dan meminta doa restu dalam Pilkada DKI 2017.
"Kami meminta doa restu dari Pak Kiai Said Aqil Siradj dan Alhamdulillah kita mendapatkan pesan-pesan dari beliau soal keadilan, soal ketimpangan, soal lapangan pekerjaan, soal pendidikan, supaya jadi perhatian, juga kesehatan," jelas Anies di Kantor PBNU Jakarta Timur, Selasa (14/3/2017).
Advertisement
Anies menyebutkan salah satu pesan yang disampaikan Said Aqil adalah menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama di Jakarta.Â
"Tadi (Said Aqil) pesan juga kami harus mengayomi semuanya, harus menjaga persatuan, kerukunan, Insya Allah amanat itu nanti kita bawa dan dengan pesan tadi kami menjadi lebih mantap untuk serius bahwa jakarta adalah untuk semuanya," imbuh Anies.
Pada kesempatan yang sama, Said Aqil pun berharap jika Anies-Sandi terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, dapat memerangi radikalisne dan membangun Islam yang moderat.
"Kalau Pak Anies jadi Gubernur dapat membangun Islam yang bermartabat, bukan Islam yang abal-abal, yang emosional. Saya yakin beliau antan rektor, mantan menteri, intelektual (lulusan) Amerika. Saya yakin beliau memiliki pandangan sama lah," kata Said.
Pertemuan antara Anies Baswedan, Sandiaga S Uno, Hary Tanoesoedibjo dengan Pimpinan PBNU hanya berlangsung sekitar 40 menit.
Mereka datang pada pukul 17.15 WIB dan meninggalkan Kanto PBNU pukul 17.55 WIB. Sebelum bertandang ke Kantor PBNU, Anies-Sandi terlebih dahulu mendatangi acara Deklarasi Dukungan Partai Perindo, pimpinan Hary Tanoe.