Sambangi Banyuwangi, Khofifah Doakan Azwar Anas Tetap Tegar

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak ditemani oleh Ketua Tim Sembilan Salahuddin Wahid ketika menyambangi Banyuwangi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 08 Jan 2018, 07:10 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 07:10 WIB
Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak menyambangi Banyuwangi
Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak menyambangi Banyuwangi (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pasangan calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Minggu 7 Januari 2018. Khofifah mendoakan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas supaya tetap tegar setelah mengembalikan mandat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Khofifah mendoakan agar Bupati Banyuwangi tetap tegar menghadapi permasalahan yang kini tengah dialami, yang kemudian diduga menjadi latar pengunduran dirinya sebagai bakal calon wakil gubernur Jatim mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

"Semoga Mas Anas kuat menghadapi apa yang kini beliau alami," kata Khofifah, Minggu 7 Januari 2018.

Dia pun tidak mau banyak berkomentar mengenai hal tersebut karena mengatakan bukan haknya menilai Azwar Anas. Ketika ditanya apakah akan menemui Anas atau berkomunikasi melalui sambungan telepon setelah Abdullah Azwar Anas resmi mundur, Khofifah menjawab, "Sampaikan salam saja, ya," ujar dia.

Khofifah dan rombongan tiba di Bandara Blimbingsari Banyuwangi sekira pukul 07.00 WIB. Bersamanya tiba pula Emil Dardak dan Ketua Tim Sembilan Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. Fungsionaris Partai Demokrat dan Nasdem Jatim dan cabang setempat menyambut.

Dari Bandara Blimbingsari, beriring-iringan lalu menuju rumah Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten atau Askab di Kabupaten Banyuwangi, Agus Tarmidzi, di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, kabupaten setempat. Di sini, puluhan kepala desa se Banyuwangi berkumpul menyambut Khofifah-Emil.

Ketua Askab Banyuwangi Agus Tarmidzi mengatakan, anggotanya menilai ada prestasi pada sosok Khofifah dalam bertugas di kementerian yang berpengaruh positif bagi masyarakat pedesaan.

"Karena itu kami siap mengawal Bu Khofifah dan Pak Emil," ucapnya.

Sementara itu, Emil Dardak menyatakan gembira bisa bersilaturahmi dengan para kepala desa se Banyuwangi.

"Kami senang bisa sarapan pagi bersama kepala desa di sini. Mudah-mudahan kami bisa menjadi penyambung silaturrahim antara Trenggalek dan Banyuwangi," katanya.

Selain di Srono, Khofifah-Emil dijadwalkan berkunjung ke beberapa pesantren di Banyuwangi. "Kami sebenarnya tadi mau langsung silaturahim ke Kiai Suyuthi, tapi kemudian diajak mampir ke sini. Terima kasih penyambutannya," tutur Khofifah.

Khofifah selanjutnya mengunjungi Pondok Pesantren Mansyaul Huda Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.

 

Foto Panas Azwar Anas

Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak menyambangi Banyuwangi
Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak menyambangi Banyuwangi (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Sebelumnya, calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim, Abdullah Azwar Anas digoyang isu perempuan menjelang dibukanya pendaftaran peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jawa Timur 2018.

Menurutnya, ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim. Ada sejumlah upaya pembunuhan karakter, termasuk teror yang kerap diterima Anas dan keluarganya.

"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa ditempa pembunuhan karakter. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," tutur Anas.

"Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak," kata Anas.

Anas menyebut, membangun daerah memang bukan suatu hal yang mudah. Ada banyak tantangan. Tapi karena dukungan penuh masyarakat, kemudian terbukti banyak perubahan di Banyuwangi.

"Ya ini saya anggap sebagai risikolah, apa pun yang datang mengadang untuk kebaikan banyak orang seperti program Rantang Kasih yang memberi makanan bergizi tiap hari ke lansia, program uang saku tiap hari bagi pelajar miskin dan sebagainya, ya itu sudah biasa kita hadapi jika ada yang menyerang terkait momen politik," ucap Anas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya