Liputan6.com, Jakarta - Polisi resmi menetapkan mantan Bupati Simalungun JR Saragih senagai tersangka kasus pemalsuan dokumen ijazah.
Pengarah Gakkumdu Kombes Pol. Andi Rian mengatakan, JR Saragih diduga memalsukan dokumen legalisir ijazah SMA-nya yang menjadi syarat mencalonkan diri sebagai cagub Sumatera Utara.
Andi Rian mengatakan tindakan yang dilakukan JR Saragih dinilai melanggar pasal 184 Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 tentang pemilihan kepala daerah.
Advertisement
"Penetapan status tersangka ini berdasarkan hasil gelar perkara yang kami lakukan sore tadi",ujar Andi Rian kepada wartawan di kantor Bawaslu Sumut,Kamis (15/3/2018).
Lebih lanjut Andi Rian yang juga menjabat direskrimum Polda Sumatera Utara menyebutkan, pada dokumen legalisir ijazah yang dilampirkan JR Saragih ketika mendaftar, tanda tangan kepala dinas Pendidikan DKI Jakarta yang dibubuhkan diduga dipalsukan oleh pihak JR Saragih.
"Yang diduga dipalsukan bukan stempel legalisir,tetapi tanda tangan kepala dinas pendidikan DKI Jakarta atas nama Sopan Adrianto" kata Andi Rian.
Untuk menetapkan status tersangka terhadap JR Saragih, Andi mengaku telah memiliki barang bukti berupa fotokopi ijazah dilegalisir yang disita dari KPUD Sumut, kemudian dari pelapor, spesimen tanda tangan dari kepala dinas Pendidikan DKI.
"Sentra Gakkumdu merencanakan akan melakukan pemeriksaan terhadap JR Saragih Senin, 19 Maret 2018 mendatang," Andi Rian menandaskan.Â
Kantongi Barang bukti
Sebelumnya, KPU Sumut menetapkan JR Saragih gagal sebagai cagub Sumut bersama pasangannya Ance Selian. Penyebabnya, JR Saragih tidak memenuhi syarat legalisir ijazah SMA.
Saat dilegalisir di Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta, ternyata ijazah yang dimiliki JR Saragih hilang. Alhasil, Sudin Pendidikan DKI hanya melegalisir surat pengganti ijazah. Legalisir itu ditolak KPU karena bukan ijazah sebagaimana diatur UU, dan hari ini diputuskan oleh KPU JR Saragih-Ance tetap tak penuhi syarat sebagai cagub-cawagub Sumut.
Penulis: GraceÂ
Advertisement