Menakar Elektabilitas Jokowi Vs Prabowo

Sejumlah lembaga survei merilis angka elektabilitas Jokowi dan Prabowo sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 23 Mei 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 11:31 WIB
banner grafis elektabilitas Jokowi Vs Prabowo
banner grafis elektabilitas Jokowi Vs Prabowo (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Charta Politika merilis hasil survei nasional mengenai elektabilitas calon presiden di Pilpres 2019. Nama Joko Widodo atau Jokowi masih menempati tingkat elektabilitas paling tinggi.

Jokowi memperoleh persentase 51,2 persen. Diikuti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di angka 23,3 persen.

Charta Politika juga membandingkan hasil tersebut dengan hasil survei dari Litbang Kompas, di mana Jokowi mendapatkan angka 55,9 persen dan Prabowo 14 persen.

"Artinya, kalau kita lihat ada tendensi kenaikan dari angka 14 persen hasil survei Litbang Kompas sebelumnya terhadap Prabowo, ini 2 hari setelah 11 April setelah deklarasi internal Prabowo," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, di Jakarta, 21 Mei 2018.

Selain dua lembaga survei itu, eletabilitas Jokowi Vs Prabowo juga dirilis lembaga survei lain sepanjang 2018. Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

Infografis eletabilitas Jokowi Vs Prabowo
Infografis eletabilitas Jokowi Vs Prabowo (Liputan6.com/Abdillah)

Pasca Deklarasi Prabowo

Sambangi DPR, Prabowo Bahas Serangkaian Teror di Tanah Air
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, (16/5). Kedatangan Prabowo untuk membahas perkembangan politik terkini termasuk adanya serangkaian teror. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menurut Yunarto, deklarasi internal Prabowo cukup berpengaruh dan berimplikasi terhadap naiknya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu. Namun, penurunan hasil survei Jokowi setelah deklarasi Prabowo pun tidak signifikan.

"Penurunan di Jokowi apakah signifikan? Tidak, tapi di Prabowo sedikit signifikan. Berarti ada pengaruh," kata dia.

Di luar kedua nama tersebut, ada lima nama lainnya yang masuk dalam daftar capres. Walaupun, elektabilitas mereka hanya di bawah 6 persen.

Di antaranya, Gatot Nurmantyo sebesar 5,5 persen, Anies Baswedan 3,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen. Lalu ada M Jusuf Kalla 2,0 persen dan Muhaimin Iskandar 0,6 persen. Sedangkan 11,5 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu. 

Simulasi Dua Nama

banner grafis Prabowo vs Jokowi
banner grafis Prabowo vs Jokowi

Yunarto menambahkan, dalam suvei juga melakukan simulasi seandainya pemilu presiden hanya diikuti 2 nama, yakni Jokowi dan calon lain selain Prabowo. Hasilnya, responden memilih Jokowi hingga di sekitar angka 64 persen.

Adapun jika pilpres hanya diikuti oleh Jokowi dan Prabowo, yang unggul tetap Jokowi dengan angka 58,8 persen dan Prabowo 30,0 persen.

"Jika Jokowi melawan AHY, AHY dapat 14,7 persen. Jika dengan Anies Baswedan, Anies dapat 18,9 persen, dengan Gatot Nurmantyo, Gatot dapat 18,0 persen. Jokowi tetap angkanya di sekitar 64 persen," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya