Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin meminta dukungan Muhammadiyah dalam kunjungan ke kantor ormas Islam tersebut, Rabu malam.
Namun, Muhammadiyah menegaskan sikap tak mau terlibat politik praktis. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, posisi Muhammadiyah sama kepada pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca Juga
"Muhammadiyah kan sejak dulu baik ketika terima Jokowi dan Pak Kiai dalam posisi sebagai capres-cawapres maupun juga ketika menerima Pak Prabowo dan Sandi itu posisi Muhammadiyah secara kelembagaan organisasi tetap pada khittahnya tak masuk arena politik praktis," tegasnya usai pertemuan dengan Ma'ruf, Rabu (5/9/2018).
Advertisement
Haedar melanjutkan, sebagai sesama ulama, tentu memberikan doa dan restu kepada Ma'ruf. Dia hanya bisa berharap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tak memecah umat Islam karena ada perbedaan politik yang saat ini terbelah menjadi dua pilihan.
"Poin lebih dari itu kita harap Kiai juga dengan semangat dan pengalaman, baik dalam keumatan maupun kebangsaan bisa menyatukan bangsa ini," ucapnya.
Saat kembali ditegaskan apakah sosok Ma'ruf yang akan menyatukan dua belah pihak, Haedar mengatakan dia bisa membawa harapan Muhammadiyah.
Sementara itu, saat datang ke Muhammadiyah, Ma'ruf tak segan bermaksud meminta dukungan.
"Tapi saya sekarang formal ingin memberi tahu bahwa saya ditunjuk sebagai calon wakil presiden. Saya minta doanya, kalau bisa minta dukungannya," imbuhnya.Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan video pilihan di bawah ini: