Waketum Gerindra: Saya Jamin Jokowi Bukan Aktivis PKI

Dia mengatakan, isu PKI yang disebar melalui media sosial itu hanya fitnah karena belum ada buktinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2018, 20:08 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2018, 20:08 WIB
Bersama Warga Bogor, Jokowi Nonton Bareng Film G30S PKI
Presiden Joko Widodo bersama jajaran TNI, Polri dan masyarakat Bogor nonton bareng film 'Pengkhianatan G30S/PKI' di Bogor (29/9). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyinggung soal isu PKI yang kerap dikaitkan dengan dirinya. Jokowi masih merasa kesal dengan isu tersebut. Bahkan Presiden ingin mencari siapa yang menggulirkan isu tersebut dan memukul orang yang bersangkutan.

Pihak oposisi menilai penyataan Jokowi tersebut hanya gimmick atau strategi untuk mengalihkan isu yang lebih besar dan substantif. Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, Jokowi kembali membahas isu PKI karena terbawa perasaan atau baper.

"Itu cuma baper sajalah. Nih saya jamin ya, Kang Mas Joko Widodo itu bukan aktivis PKI sekali lagi, dan bukan keturunan orang PKI," jelas Arief, Jumat (23/11/2018).

Dia mengatakan, isu PKI yang disebar melalui media sosial itu hanya fitnah karena belum ada buktinya. "Biar saja di medsos difitnah-fitnah, yang pentingkan enggak terbukti," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini PKI sebagai organisasi politik tak ada lagi karena telah dibubarkan sejak puluhan tahun silam. Ajaran komunis juga dilarang penyebarannya di Indonesia. Karena itulah menurutnya isu tersebut tak relevan jika dihubungkan dengan Jokowi.

Arief menyarankan kepada Jokowi untuk melindungi dan memberikan ruang bagi keluarga yang disebut keturunan PKI yang selama Orde Baru mendapat perlakuan diskriminatif.

"PKI sudah enggak ada lagi partainya dan ajarannya di Indonesia. Karena itu Pak Joko Widodo juga harus bisa memberikan ruang dan perlindungan dong pada keluarga dan keturunan PKI dan korban kekejaman Orde Baru pada pengucilan keluarga PKI," jelas dia.

"Sebab, kasihan mereka banyak yang dimarjinalkan oleh masyarakat dan pemerintah selama ini. Padahal mereka tidak tahu apa-apa dan enggak salah," pungkas Arief.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Bukan Gimmick

Sementara itu, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, pernyataan Jokowi di Lampung soal isu PKI tersebut bukanlah gimmick. Menurutnya Jokowi ingin mengingatkan publik bahwa isu-isu semacam itu masih dimainkan.

"Saya kira apa yang Pak Jokowi katakan itu bukan gimmick, tetapi satu hal yang bersifat faktual. Keinginan untuk mengingatkan kembali publik bahwa isu-isu primordial, isu-isu yang irasional masih dipergunakan hari demi hari oleh lawan politik termasuk isu PKI seperti yang disampaikan Pak Jokowi di Lampung itu," jelasnya, Jumat (23/11/2018).

Raja Juli mengatakan, selama ini cara kotor masih digunakan lawan politik yaitu dengan menyebarkan isu yang irasional dan non faktual seperti isu PKI. Karena itulah Jokowi menyampaikan melalui pidatonya dalam rangka mengingatkan masyarakat. Selain narasi terkait PKI, Jokowi juga kerap diisukan sebagai pemimpin anti-Islam dan pro-asing.

"Data-data itu adalah data-data yang manipulatif sebenarnya, tapi terus diproduksi dan direproduksi oleh lawan politik untuk mendelegitimasi Pak Jokowi," terangnya.

"Jadi dalam konteks itu wajar saya kira kalau Pak Jokowi kembali menyampaikan ke publik bahwa pemilu kita ini harus kembali pada etika yaitu menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual," tutupnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya