Jokowi: Kontestasi Kata tanpa Toleransi, yang Muncul Fitnah dan Kebencian

Jokowi mengimbau masyarakat untuk menghindari kontestasi politik yang menghalalkan segala cara untuk mencapai hal diinginkan.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Des 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2018, 22:00 WIB
Jokowi Bertemu Masyarakat Kreatif Bandung
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo berdiskusi dengan masyarakat kreatif Bandung di Simpul Space, BandungSabtu (10/11). Jokowi berdialog dengan masyarakat kreatif Bandung dalam upaya mengembangkan ekonomi digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengaku prihatin dengan maraknya fitnah hingga ujaran kebencian dalam kontestasi kontestasi politik saat ini. Menurut Jokowi, kebudayaan bangsa harus dilandasi dengan jiwa toleransi dalam kontestasi kata.

"Harus diingat kontestasi kata tanpa toleransi akan memicu perang kata yang penuh ujaran kebencian, saling menghujat, saling memfitnah, seperti yang sering kita lihat akhir-akhir ini," ujar Jokowi di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/12/2018).

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengimbau masyarakat untuk menghindari kontestasi politik yang menghalalkan segala cara untuk kemenangan.

Menurut Jokowi, masyarakat membutuhkan panggung interaksi yang bertoleransi.

"Oleh karena itu kita tidak hanya cukup menjamin ketersediaan panggung ekspresi. Kita butuhkan panggung toleransi dalam berinterkasi," ucap dia.

Ruang Bertoleransi

Jokowi menyatakan negara juga harus memfasilitasi masyarakat untuk berekspresi dengan penuh toleransi. Namun, hal tersebut tidak dapat dimanfaatkan bila masyarakat tidak memiliki nilai toleransi dalam dirinya.

"Yang dibutuhkan bukan hanya ruang yang ada di diri kita. Tapi juga di dalam tubuh dan dalam pikiran kita. Ini penting sekali," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya