Mendagri Minta Pandemi COVID-19 Jadi Isu Sentral Pilkada 2020

Jika penanganan COVID-19 ini menjadi isu sentral, kata Tito, maka isu lain yang bisa membuat konflik masyarakat bisa ditekan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Jun 2020, 14:42 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 14:39 WIB
Mendagri Bahas Pilkada 2020 hingga PON Papua Bersama DPR
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2020). Rapat tersebut membahas berbagai isu, di antaranya Pilkada 2020 dan pengamanan kontingen PON selama berada di Papua. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan tantangan pandemi COVID-19 ini harus dibuah menjadi peluang dalam Pilkada 2020. Peluang yang dimaksud Tito, adalah pandemi COVID-19 ini bisa menjadi isu sentral dalam Pilkada 2020.

Seperti diketahui, dari 270 daerah yang ikut Pilkada 2020 hampir 220 calon kepala daerah merupakan petahana.

"Saya meminta kepada teman-teman media dan kita semua bergerak agar isu yang diangkat isu sentral tentang penanganan COVID-19. Efektivitas penanganan COVID-19 daerah itu dan penanganan dampak sosial ekonominya," ujar Tito di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Hal ini juga terjadi saat Pemilu di Korea Selatan dan Amerika.

"Isu penanganan COVID-19, efektif atau tidaknya pemerintah, kepala daerah dan dampak sosial ekonominya menjadi isu sentral," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tekan Isu yang Bisa Picu Konflik

Jika penanganan COVID-19 ini menjadi isu sentral, kata Tito, maka isu lain yang bisa membuat konflik masyarakat bisa ditekan.

Dengan begitu, kata Tito, calon kepala daerah petahana akan bersungguh-sungguh menangani COVID-19. Sementara calon kepala daerah nonimcumbent akan mencari kelemahan kepala daerah yang tak bisa menangani COVID-19.

"Kepala daerahnya tidak efektif menangani COVID-19, ya jangan dipilih lagi. Karena rakyat membutuhkan kepala daerah yang efektif bisa menangani persoalan COVID-19 di daerah masing-masing berikut dampak sosial ekonominya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya