Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto menyinggung sikap kandidat lain dalam debat capres ketiga lantaran berbicara seenaknya pada tema pertahanan dan keamanan negara.
“Yang pertama, kalau kita tujuan yang mengerti harus memberikan data yang benar, jangan menyesatkan rakyat, jangan provokasi, dan jangan menghasut,” tutur Prabowo usai debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Baca Juga
Menurut Prabowo, seorang negarawan mestinya lebih mementingkan keselamatan negara di atas kepentingannya sendiri.
Advertisement
“Semua, kita butuh kerukunan, keselamatan. Jangan karena ambisi ingin jadi presiden seenaknya bicara. Saya kira ini tidak pantas,” ucap dia.
Prabowo pun mengaku kecewa dengan kualitas debat capres ketiga. Dia pun menyerahkan kepada rakyat untuk menilai.
“Sejujurnya saya kecewa, tapi ya sudah tidak apa-apa, saya percaya kepada rakyat, di depan rakyat yang punya akal, punya hati, rakyat yang akan menilai,” kata Prabowo Subianto menandaskan.
Prabowo Kecewa
Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan kualitas debat capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik kali ini. Pasalnya, isi di dalamnya terkesan hanya mementingkan angka politik.
“Tadi boleh komentar sedikit, saya agak kecewa dengan kualitas debat. Pertama narasi yang disampaikan oleh paslon yang lain menurut saya mereka datanya banyak yang salah, keliru,” tutur Prabowo usai debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/2/2024).
“Kedua, masalah pertahanan ini mau dipakai sebagai bahan mencari poin politik. Bagi saya, untuk sebuah negarawan tidak boleh. Pertahanan adalah sakral,” sambungnya.
Advertisement
Ulas Pernyataan Anies
Prabowo pun mengulas pernyataan Anies Baswedan yang menyebut tidak perlu ada rahasia dalam hal pertahanan nasional.
“Saya kira ini sangat lucu. Sangat tidak pantas untuk seorang pemimpin justru masalah pertahanan, keamanan yang sarat dengan rahasia,” jelas dia.
Terlebih, baik capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pun diusung oleh partai yang ada di Komisi I DPR RI, dan seluruhnya menyetujui pembahasan anggaran pertahanan di parlemen.
“Dibahas di Komisi I DPR, diawasi, diperiksa bolak balik, dan disetujui. Jadi mereka setujui, jadi aneh. Saya kira ini adalah teknik politik, ingin mencari angka,” kata Prabowo menandaskan.