Bawaslu Sebut Satu Anggota Panwaslu di Papua Hilang, Info Terakhir Masuk Hutan

Anggota Panwaslu di Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah hilang saat mengawal distribusi logistik Pemilu sejak 11 Februari 2024 lalu.

oleh Winda Nelfira diperbarui 27 Feb 2024, 21:53 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 21:50 WIB
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Merdeka.com/ Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawwas Pemilu (Bawaslu) RI menyebut telah hilang satu anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bernama Daud Kudiai. Daud hilang saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2024 sejak 11 Februari lalu.

"Informasi terakhir yang bersangkutan itu masuk ke dalam hutan, panwas distrik kita. Sampai sekarang belum ditemukan," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Menurut Bagja, Bawaslu Kabupaten Mimika sudah berkoordinasi dengan seluruh aparat dan satuan lembaga untuk mencari keberadaan Daud yang hilang. Pencarian, kata Bagja, juga dilakukan di area hutan yang diduga menjadi tempat Daud pergi.

"Semua elemen (dilibatkan), baik aparat keamanan maupun juga pihak-pihak yang terkait itu sudah mencari yang bersangkutan ke hutan dan juga beberapa tempat yang diindikasikan tempat yang bersangkutan terakhir kunjungi," kata dia.

Rahmat Bagja menyebut, tak hanya tim dari Basarnas hingga Baharkam Polri yang dilibatkan dalam proses pencarian Daud. Pihak keluarga juga melaksanakan proses adat untuk menemukan Daud.

"Keluarga yang bersangkutan sudah ada di Mimika, dan kita lagi menunggu proses adat dilakukan, dan teman-teman keluarga bisa menenangkan diri terkait hal-hal yang kemungkinan terjadi. Semuanya kita harapkan tidak terjadi kecelakaan, dan yang bersangkutan bisa ditemukan," ucapnya.

Lebih lanjut, Bagja memastikan proses rekapitulasi suara di Mimika tetap berjalan kendati tengah melakukan pencarian terhadap satu anggota panwaslu yang hilang tersebut.

30 Anggota Panwaslu Meninggal

TPS 043 Lakukan Pemungutan Suara Ulang Legislatif
Pemilu ulang ini disebabkan adanya kesalahan yang dilakukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada 14 Februari 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja melaporkan, ada sebanyak 30 panitia pengawas pemilu (Panwaslu) yang meninggal dunia selama mengawal proses Pemilu 2024. Jumlah tersebut terhitung sejak 14 Februari 2024 hingga Senin, 26 Februari 2024.

"Sampai hari ini kan kita hitung, karena kan masa jabatannya sampai dengan hari ini aja. Saya harus cek, sampai minggu ini ada penambahan dua," kata Ketua Bawaslu di Jakarta, Senin (26/2/2024).

"Jadi sekitar 2 atau berarti sekitar 30 orang. Bukan hanya, kalau enggak salah ada PKD (Pengawas Kelurahan Desa, ada juga Panwascam)," sambungnya.

Menurut Bagja, banyaknya petugas pengawas Pemilu yang meninggal dunia tersebut diduga karena faktor kelelahan. Hal ini akan dijadikan bahan evaluasi Bawaslu untuk penyelenggaraan pemilu selanjutnya.

Bagja menegaskan, para petugas pengawas pemilu yang meninggal dunia nantinya akan diberikan santunan.

Hingga kini Bawaslu masih melakukan pendataan terhadap sejumlah petugas yang mengembuskan napas terakhirnya dalam bertugas.

"(Sudah diberikan santunan) Tergantung nanti dari akta kematian, ada yang sudah diberikan ada yang kemudian juga ada yang belum karena proses administrasi," ucap Rahmat Bagja mengakhiri.

Infografis 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya