Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawwas Pemilu (Bawaslu) RI menyebut telah hilang satu anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bernama Daud Kudiai. Daud hilang saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2024 sejak 11 Februari lalu.
"Informasi terakhir yang bersangkutan itu masuk ke dalam hutan, panwas distrik kita. Sampai sekarang belum ditemukan," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).
Baca Juga
Menurut Bagja, Bawaslu Kabupaten Mimika sudah berkoordinasi dengan seluruh aparat dan satuan lembaga untuk mencari keberadaan Daud yang hilang. Pencarian, kata Bagja, juga dilakukan di area hutan yang diduga menjadi tempat Daud pergi.
Advertisement
"Semua elemen (dilibatkan), baik aparat keamanan maupun juga pihak-pihak yang terkait itu sudah mencari yang bersangkutan ke hutan dan juga beberapa tempat yang diindikasikan tempat yang bersangkutan terakhir kunjungi," kata dia.
Rahmat Bagja menyebut, tak hanya tim dari Basarnas hingga Baharkam Polri yang dilibatkan dalam proses pencarian Daud. Pihak keluarga juga melaksanakan proses adat untuk menemukan Daud.
"Keluarga yang bersangkutan sudah ada di Mimika, dan kita lagi menunggu proses adat dilakukan, dan teman-teman keluarga bisa menenangkan diri terkait hal-hal yang kemungkinan terjadi. Semuanya kita harapkan tidak terjadi kecelakaan, dan yang bersangkutan bisa ditemukan," ucapnya.
Lebih lanjut, Bagja memastikan proses rekapitulasi suara di Mimika tetap berjalan kendati tengah melakukan pencarian terhadap satu anggota panwaslu yang hilang tersebut.
30 Anggota Panwaslu Meninggal
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja melaporkan, ada sebanyak 30 panitia pengawas pemilu (Panwaslu) yang meninggal dunia selama mengawal proses Pemilu 2024. Jumlah tersebut terhitung sejak 14 Februari 2024 hingga Senin, 26 Februari 2024.
"Sampai hari ini kan kita hitung, karena kan masa jabatannya sampai dengan hari ini aja. Saya harus cek, sampai minggu ini ada penambahan dua," kata Ketua Bawaslu di Jakarta, Senin (26/2/2024).
"Jadi sekitar 2 atau berarti sekitar 30 orang. Bukan hanya, kalau enggak salah ada PKD (Pengawas Kelurahan Desa, ada juga Panwascam)," sambungnya.
Menurut Bagja, banyaknya petugas pengawas Pemilu yang meninggal dunia tersebut diduga karena faktor kelelahan. Hal ini akan dijadikan bahan evaluasi Bawaslu untuk penyelenggaraan pemilu selanjutnya.
Bagja menegaskan, para petugas pengawas pemilu yang meninggal dunia nantinya akan diberikan santunan.
Hingga kini Bawaslu masih melakukan pendataan terhadap sejumlah petugas yang mengembuskan napas terakhirnya dalam bertugas.
"(Sudah diberikan santunan) Tergantung nanti dari akta kematian, ada yang sudah diberikan ada yang kemudian juga ada yang belum karena proses administrasi," ucap Rahmat Bagja mengakhiri.
Advertisement