Jualan Rumah Diprediksi Susut 20% Selama Ramadan

Penurunan penjualan rumah di segmen menengah juga diakui pengembang asal Bandung, Jawa Barat.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jun 2015, 10:23 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2015, 10:23 WIB
Perumahan.
Perumahan (Foto: REI).

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan rumah di segmen menengah atas selama bulan Ramadan diprediksi turun 15 persen hingga 20 persen dibanding bulan normal. Permintaan diprediksi akan kembali normal pasca Lebaran.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan selama puasa hingga Lebaran masyarakat akan lebih fokus pada kebutuhan Lebaran dan memenuhi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan. Apalagi bulan puasa tahun ini berbarengan dengan musim libur anak sekolah.

"Performa penjualan properti pada pertengahan tahun ini akan lebih lambat dibandingkan kondisi sebelumnya. Aktifitas pembangunan proyek properti juga cenderung sudah melambat saat ini," ungkap Ali yang dihubungi Liputan6.com, Sabtu (20/06/2015).

Menurut dia, penurunan penjualan diprediksi sekitar 15 persen, dibandingkan bulan sebelumnya. Namun Ali memperkirakan penjualan untuk rumah murah dengan skema subsidi seharusnya tetap tinggi, karena masyarakat dapat menggunakan THR untuk uang muka pembelian rumah.

Penurunan penjualan rumah di segmen menengah juga diakui pengembang asal Bandung, Jawa Barat.

Direktur PT Tujuh Pilar Sarana, Ferry Sandiyana mengungkapkan penurunan penjualan sebenarnya sudah terasa sejak Mei 2015. Diprediksi selama puasa permintaan dari konsumen akan turun 15 persen hingga 20 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, dan akan kembali normal setelah Lebaran.

"Iya ada penurunan terutama di segmen menengah sejak sebelum puasa. Ini siklus tahunan, karena calon konsumen lebih mementingkan kebutuhan puasa dan hari raya," kata dia yang dihubungi Liputan6.com.

Ferry yang juga Ketua Umum DPP Asosiasi Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI) itu menambahkan tahun ini penurunan akan semakin terasa karena bulan puasa dan Lebaran bersamaan dengan musim liburan anak sekolah.

Begitu pun, pengembang tetap melakukan aktivitas pemasaran dan menawarkan berbagai gimmick karena tidak sedikit calon konsumen yang justru menjadikan THR dan bonus sebagai uang muka pembelian rumah.

Tujuh Pilar Sarana saat ini sedang memasarkan proyek townhouse Grand dPillar di kawasan Terusan Buah Batu, Bandung. Proyek residensial seluas 2 hektare ini menyasar segmen menengah dengan harga berkisar Rp 400 juta hingga Rp 500 juta per unit. (Rinaldi/Nrm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya